Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN LABA DALAM TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM M. Noor Bustomi; Indah Maslaha; Achmad Basofitrah; Imelda Musarofah; M. Jamaluddin Affan
HARAMAIN : Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 02 (2025): HARAMAIN : JURNAL MANAJEMEN BISNIS
Publisher : HARAMAIN : Jurnal Manajemen Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik manajemen laba dari sudut pandang etika bisnis Islam. Manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laporan keuangan dengan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Dalam konteks Islam, praktik bisnis harus sesuai dengan prinsip kejujuran (ṣidq), amanah, dan keadilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan (library research). Hasil kajian menunjukkan bahwa praktik manajemen laba yang bersifat manipulatif tidak sesuai dengan etika bisnis Islam karena bertentangan dengan prinsip transparansi dan tanggung jawab moral dalam bermuamalah. Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis muslim untuk menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis.
PERAN TAFSIR AYAT EKONOMI DALAM MEMBANGUN EKONOMI BERKEADILAN Renatha Aprilia; Achmad Basofitrah; Indah Maslaha; Imatun Sa’adia; Maysara
HARAMAIN : Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 02 (2025): HARAMAIN : JURNAL MANAJEMEN BISNIS
Publisher : HARAMAIN : Jurnal Manajemen Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu nilai universal yang menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori teori ekonomi Islam adalah Adl (Keadilan). Perintah berlaku adil banyak disebut dalam al Quran, ini menyiratkan tentang betapa pentingnya nilai-nilai keadilan bagi eksistensi kehidupan manusia. Peran Tafsir Ayat Ekonomi Dalam Membangun Ekonomi Berkeadilan yaitu keadilan sosial dalam ekonomi syari'ah melalui tafsir Surat Ar-Ra'd Ayat 11, dengan menyoroti keterkaitannya dengan perubahan sosial dan ekonomi umat. Ayat ini menegaskan bahwa perubahan besar dalam masyarakat hanya dapat terjadi apabila individu dan masyarakat terlebih dahulu mengubah diri mereka sendiri. Dalam ekonomi syari'ah, keadilan sosial menjadi pilar utama, mencakup distribusi kekayaan yang adil, larangan eksploitasi ekonomi (riba, gharar, dan maysir), serta pemberdayaan umat melalui zakat, wakaf, dan infak. Perubahan nilai dan pola pikir masyarakat mendorong terciptanya sistem ekonomi yang lebih adil, sementara kebijakan ekonomi yang berkeadilan mempercepat perubahan sosial yang inklusif. Penerapan prinsip keadilan sosial tetap relevan di era modern dalam menghadapi tantangan ketimpangan sosial dan ekonomi.