Improving the quality of teachers and education personnel is a critical factor in the development of innovative and adaptive learning models at SMA Negeri 6 Buru. This study aims to examine strategies to enhance the competence of these educational actors in supporting the implementation of project-based learning (PBL). Employing a qualitative approach with a case study method, the research involved 15 teachers, 5 education personnel, 1 principal, and 30 students. Data were collected through interviews, observations, and document analysis, and analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The findings reveal that although many teachers demonstrate adequate pedagogical skills, they face challenges in implementing PBL due to insufficient professional training, limited infrastructure, and lack of policy support. Similarly, education personnel have not fully optimized their roles in supporting learning activities due to limited understanding of educational administration technologies. Recommended strategies include competency-based training, structured mentoring programs, collaboration with higher education institutions, empowerment of education personnel, and technological integration in teaching. Successful implementation of these strategies requires collective support from stakeholders, including local government and the wider community. Abstrak Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan merupakan faktor krusial dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan adaptif di SMA Negeri 6 Buru. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendukung penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini melibatkan 15 guru, 5 tenaga kependidikan, 1 kepala sekolah, dan 30 siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, serta dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian guru memiliki kompetensi pedagogik yang memadai, mereka masih menghadapi kendala dalam mengimplementasikan PBL karena terbatasnya pelatihan profesional, sarana-prasarana yang kurang memadai, serta minimnya dukungan kebijakan. Di sisi lain, tenaga kependidikan belum optimal dalam menjalankan peran pendukung pembelajaran karena keterbatasan pemahaman terhadap teknologi administrasi pendidikan. Strategi yang direkomendasikan meliputi pelatihan berbasis kompetensi, program pendampingan terstruktur, kolaborasi dengan perguruan tinggi, pemberdayaan tenaga kependidikan, serta integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Implementasi strategi ini memerlukan dukungan menyeluruh dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.