Visual identity and wayfinding systems are integral to shaping an institution’s image and accessibility. A strong logo, an effective, and efficient wayfinding system not only serves as an aesthetic element but also as a communication and navigation tool. Gakushudo Puri, Jakarta, as a Japanese language course institution, faces the problem of low visibility of the external logo and unclear directions to the classrooms on the second floor. This Community Service (PkM) activity aims to design a representative and functional external logo and wayfinding system. The methods used are field observation, interviews with management, graphic design, and participatory trials. The logo is designed with a minimalist concept so that the Gakushudo writing becomes the focus of attention and is adjusted to the existing building number in the middle of the entrance, so that it is harmonious. The Gakushudo letterform, as a symbol of harmony, features a color that matches the building number board, namely dark grey, and measures 74 cm x 10 cm. The logo, made of acrylic, is installed above the entrance and is easily visible from the main road. The directional system has graphic elements in the form of icons and bilingual text (Indonesian and Japanese) measuring 93cm x 40cm, which is installed above the hallway of the stairs leading to the classroom. The results show that the implementation of the external logo and consistent directional signs increases the visibility of the institution and the comfort of visitors. This activity contributes to strengthening the brand identity and physical access of non-formal educational institutions. ABSTRAK Identitas visual dan sistem penunjuk arah merupakan bagian integral dalam membentuk citra dan aksesibilitas sebuah institusi. Logo yang kuat dan sistem penunjuk arah yang baik, efektif, dan efisien, bukan hanya berfungsi sebagai elemen estetis, melainkan juga sebagai alat komunikasi dan navigasi. Gakushudo Puri, Jakarta, sebagai lembaga kursus bahasa Jepang, menghadapi permasalahan rendahnya visibilitas logo luar dan ketidakjelasan arah menuju ruang kelas di lantai dua. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk merancang logo luar bangunan dan sistem wayfinding (penunjuk arah) yang representatif dan fungsional. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara dengan pihak pengelola, desain grafis, dan uji coba partisipatif. Logo dirancang dengan konsep minimalis agar tulisan Gakushudo menjadi fokus perhatian dan disesuaikan dengan nomor bangunan yang sudah ada ditengah pintu masuk agar serasi dan harmonis. Bentuk huruf Gakushudo sebagai simbol keharmonisan, menggunakan warna yang sesuai dengan papan nomor bangunan yaitu abu-abu tua, dengan ukuran 74 cm x 10 cm. Logo dibuat berbahan akrilik, dan dipasang di atas pintu masuk agar mudah terlihat dari jalan utama. Sistem penunjuk arah memiliki elemen grafis berupa ikon dan teks bilingual (Bahasa Indonesia dan Jepang) dengan ukuran 93cm x 40cm yang dipasang di atas lorong tangga menuju ruang kelas. Hasil menunjukkan bahwa implementasi logo luar dan penunjuk arah yang konsisten meningkatkan visibilitas lembaga dan kenyamanan pengunjung. Kegiatan ini berkontribusi dalam memperkuat identitas merek dan akses fisik lembaga pendidikan nonformal.