Kemajuan teknologi informasi di era digital memberikan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan, terutama pada praktik pembelajaran berbasis teknologi. Inovasi media pembelajaran menjadi keharusan agar proses belajar tidak monoton akibat dominasi metode tradisional. Dalam pembelajaran Informatika, kondisi tersebut menyebabkan rendahnya kreativitas peserta didik yang cenderung menghasilkan presentasi dengan tampilan seragam. Data BPS mencatat peningkatan jumlah sekolah menengah atas yang memiliki akses komputer, dari 36,49% pada 2021 menjadi 39,38% pada 2022. Namun, pemanfaatan sarana tersebut belum optimal untuk mengembangkan kreativitas siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam dua siklus, masing-masing melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Situbondo dengan fokus pada penggunaan Slidesgo sebagai media pembelajaran Informatika. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa integrasi Slidesgo mampu mengubah pola pembelajaran yang sebelumnya konvensional menjadi lebih kreatif, interaktif, dan kolaboratif. Kreativitas siswa meningkat dalam empat indikator utama seperti fluency, flexibility, originality, dan elaboration yang terlihat dari keberanian memodifikasi template, mengombinasikan elemen visual, serta menyusun materi lebih terstruktur dan menarik. Selain itu, motivasi, rasa percaya diri, dan keterlibatan aktif siswa semakin berkembang, sesuai dengan kebutuhan generasi Z serta tuntutan literasi digital abad ke-21. Meskipun terdapat kendala berupa keterbatasan jaringan internet dan akses template premium, penelitian ini menegaskan bahwa Slidesgo dapat berfungsi sebagai media pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan mendukung peningkatan kompetensi kreatif siswa di era digital.