Rabbani, Syauqi Adam
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Augmented reality pada pameran temporer Dr. Wahidin di museum Kebangkitan Nasional Rabbani, Syauqi Adam; Jasjfi, Elda Franzia
Deskomvis: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media Vol. 5 No. 3 (2024): Deskomvis: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media
Publisher : Asosiasi Program Studi Desain Komunikasi Visual Indonesia (Asprodi DKV)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38010/deskomvis.v5i3.88

Abstract

Penelitian ini membahas pemanfaatan teknologi augmented reality (AR) dalam pameran temporer Dr. Wahidin di Museum Kebangkitan Nasional sebagai upaya inovatif untuk menyampaikan narasi sejarah kepada generasi muda. Latar belakang dari penelitian ini didasarkan pada kebutuhan museum untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, serta tantangan dalam menarik minat generasi digital terhadap pembelajaran sejarah yang konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk penyajian visual dan naratif dari animasi 3D berbasis AR yang ditampilkan dalam video dokumentasi pameran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan observasi visual terhadap dokumentasi video serta studi literatur sebagai dasar teoretis. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa animasi 3D yang dihadirkan melalui pemindaian kode QR berfungsi sebagai media interpretatif yang menyampaikan konteks sejarah dari diorama fisik secara lebih hidup dan komunikatif. Visualisasi ini tidak hanya menampilkan tokoh sejarah, tetapi juga menyampaikan narasi melalui gerak tubuh, ekspresi wajah, dan suara dalam format semi-realistis. Penerapan prinsip animasi seperti anticipation, pose-to-pose, dan solid drawing turut memperkuat keterlibatan emosional dan pemahaman pengunjung. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pembaruan media edukasi di museum melalui teknologi digital yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu menjaga akurasi dan kedalaman narasi sejarah