Claim Missing Document
Check
Articles

RUANG KOMUNAL UNTUK KEBERLANJUTAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT MINANGKABAU Resky Annisa Damayanti; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.669

Abstract

Abstract: Communal activity done by Minangkabau society until now. The need of communication and social activity with internal community and the change of places are meaningful to nation sustainability. Human needs to interior activities can be analyzed through cultural and interior design approach, to know the communal room’s role in Rumah Gadang and Minangkabau people’s house in urban area. This research aims to understand the concept of communal room in Rumah Gadang at West Sumatera including its meaning and philosophy, and to know the implementation of communal room in Minangkabau people’s house in urban area as social interaction sustainability of Minangkabau peoples nowadays. This research used qualitative method to describe the meaning, function, and philosophy of Rumah Gadang in Minangkabau and its sustainability in Minangkabau people’s houses in urban area. The data collecting method is documentation and interview with resources to know how they used the communal rooms in the Rumah Gadang Istana Basa Pagaruyung and two houses as study cases of this research. The result is description of Minangkabau people’s communal room in traditional Rumah Gadang to urban houses that carries Minangkabau philosophy in their implementation activities.Abstrak: Aktivitas komunal dilakukan oleh masyarakat Minangkabau sejak dulu hingga saat ini. Adanya kebutuhan masyarakat Minangkabau untuk tetap melakukan aktivitas komunikasi dan sosial bersama saudara sekaum, dan adanya perubahan tempat di mana kegiatan tersebut dilakukan merupakan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang bermakna penting untuk keberlanjutan bangsa. Kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitas di dalam ruang dapat dikaji melalui pendekatan budaya dan desain interior, sehingga dapat diketahui peran ruang komunal pada Rumah Gadang dan rumah tinggal masyarakat Minangkabau di perantauan. Penelitian ini dilakukan untuk memahami konsep ruang komunal pada Rumah Gadang di Sumatera Barat meliputi makna dan filosofinya, serta mengetahui bagaimana implementasi ruang komunal pada rumah tinggal orang Minangkabau perantauan sebagai bentuk keberlanjutan interaksi sosial masyarakat Minangkabau saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan makna, fungsi dan falsafah ruang komunal Rumah Gadang di Minangkabau dan keberlangsungannya di rumah tinggal masyarakat Minangkabau di perkotaan. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan wawancara dengan narasumber untuk mengetahui pemanfaatan ruang komunal Rumah Gadang Istana Basa Pagaruyung dan dua buah rumah tinggal yang menjadi studi kasus penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah deskripsi ruang komunal masyarakat Minangkabau dari Rumah Gadang tradisional ke rumah tinggal di perantauan yang masih membawa falsafah adat Minangkabau dalam implementasi penggunaannya.
TINJAUAN SEMIOTIK PRODUK PADA GEROBAK MAKANAN KETOPRAK KHAS DI JAKARTA Awang Eka Novia Rizali; Elda Franzia Jasjfi; Ribka Emmanauli
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 18 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.145 KB) | DOI: 10.25105/dim.v18i1.10601

Abstract

AbstractMeans of food selling in the form of carts are commonly found in Jakarta urban area. One of them is Jakarta’s typical food cart of ketoprak’s food cart. The increase of this Jakarta’s typical food industries made several kinds of ketoprak’s food carts in unique characteristic. The object of this research is ketoprak’s food cart in Jakarta urban area, especially in housing area of Sector 1-9 Bintaro Jaya. The ketoprak’s food cart has a unique characteristic of form and meaning and certain function related to their user in Jakarta, which is interesting to explore and becoming the problem of this research. This research aims to understand the meanings of sign and for of ketoprak’s food cart as a representation of urban community behaviors, and to understand the relation between ketoprak’s food cart form to the user’s activity when selling and making ketoprak. The method in this research is qualitative descriptive, with product design semiotic approach which are analysis of semantic, syntactic, hyletic and pragmatic dimension of ketoprak’s food cart. The data collecting methods are observation and interview to user (seller). The result of this research is ketoprak’s food cart description and models classification and relation of meaning and form in semantic, syntactic, hyletic, pragmatic dimension, and also operational ergonomics and mobility of the users. Key word: food cart, ketoprak, product semiotics, meaning, form   AbstrakSarana berjualan dalam bentuk gerobak masih banyak ditemui di wilayah perkotaan Jakarta. Salah satunya adalah gerobak makanan khas Jakarta yaitu ketoprak. Perkembangan industri kecil makanan khas Jakarta ini membuat terdapat beberapa macam bentuk gerobak makanan ketoprak yang memiliki karakteristik yang khas. Objek penelitian ini adalah gerobak makanan ketoprak yang terdapat di wilayah kota Jakarta, khususnya di kawasan wilayah perumahan Bintaro Jaya sektor 1-9. Gerobak makanan ketoprak memiliki kekhasan bentuk dengan makna dan fungsi tertentu yang berhubungan dengan kondisi penggunanya di Jakarta, yang menarik untuk dikaji lebih lanjut dan menjadi masalah dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna tanda, bentuk gerobak makanan ketoprak sebagai representasi perilaku masyarakat urban dan juga untuk memahami relasi antara bentuk produk gerobak makanan ketoprak dengan aktivitas pengguna saat menjajakan dan mengolah makanan ketoprak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan semiotika desain produk yaitu analisis dimensi semantik, sintaktik, hiletik dan pragmatik dari objek produk gerobak makanan ketoprak. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan pengumpulan data faktual dari objek penelitian dalam lingkup ruang penelitian, melalui wawancara terhadap pengguna (pedagang). Hasil penelitian ini adalah deskripsi bentuk gerobak ketoprak berdasarkan kelompok-kelompok modelnya, dan relasi perbedaan makna dan bentuk gerobrak makanan dalam dimensi semantik, sintaktik, hiletik, pragmatik, serta fungsi dan kegunaan, ergonomi operasional dan mobilitas sarana oleh pedagang yang menggunakannya. Kata Kunci: gerobak makanan, ketoprak, semiotika produk, makna, bentuk
RAGAM HIAS DAN WARNA TRADISI MINANGKABAU PADA DESAIN INTERIOR RESTORAN PADANG DI JAKARTA Susy Irma Adisurya; Elda Franzia Jasjfi; Resky Annisa Damayanti; Mukamilatun Nisa
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 18 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2076.616 KB) | DOI: 10.25105/dim.v18i2.12772

Abstract

AbstractRestaurants with Indonesian cuisine commonly exist in Jakarta, one of them is Padang restaurant that comes from Minangkabau culture and tradition in West Sumatra. Padang restaurant visited by various consumers, including Jakarta residents, local and international travelers. To be recognized by consumers and prospective consumers, Padang restaurants have a unique characteristic in their design. This research focused on three restaurants as research objects which are Sederhana Padang Restaurant, Pagi Sore Restaurant, and Padang Merdeka Restaurant. The research was conducted to understand how Minangkabau ornaments and colors can be applied in Padang restaurants in Jakarta. The research method is qualitative descriptive. Data was collected through field research and photo documentation. Analysis was conducted by triangulated data from observation with visual data and references about Minangkabau tradition, including (1) architectural facade design, (2) applied ornaments in the interior, (3) applied colors in the interior. The result concluded that not all restaurants applied Minangkabau ornaments and colors in the restaurant’s interior. The architectural facade had a unique and interesting form to attract consumers to come to the restaurant. Minangkabau ornaments, motives, and colors in restaurants were not shown explicitly but conveyed through the adaptation process by modern architectural and interior style inlined with restaurant’s concept so every restaurant had a different approach applying Minangkabau’s culture in the interior design. Keyword: padang restaurant, interior design, restaurant interior, Minangkabau cuisine   AbstrakRestoran dengan menu makanan selera nusantara banyak ditemui di kota Jakarta, salah satu di antaranya adalah restoran dengan menu masakan Padang yang berasal dari tradisi budaya Minangkabau, di Sumatra Barat. Restoran Padang dikunjungi oleh konsumen yang beragam, termasuk penduduk Jakarta, wisatawan nusantara dan mancanegara. Agar mudah dikenali oleh konsumen dan calon konsumennya, Restoran Padang memiliki karakteristik tertentu pada desainnya. Penelitian ini terbatas pada tiga restoran yang menjadi objek penelitian, yaitu Restoran Padang Sederhana, Restoran Pagi Sore dan Padang Merdeka. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan ragam hias dan warna tradisi Minangkabau pada interior Restoran Padang di Jakarta. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapangan dan dokumentasi foto. Analisis dilakukan pada data hasil observasi secara triangulasi terhadap data visual dan kepustakaan terkait tradisi budaya Minangkabau, meliputi (1) desain fasad bangunan, (2)  penerapan ragam hias dalam interior, (3) penerapan warna dalam interior. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa tidak semua restoran menerapkan ragam hias, motif dan warna Minangkabau di dalam interior restorannya. Fasad arsitektur yang memiliki bentuk unik dan menarik dapat dikenali dan menarik minat masyarakat untuk datang ke restoran tersebut. Penerapan ragam hias, motif dan warna Minangkabau di restoran tidak ditampilkan secara eksplisit, namun telah mengalami proses adaptasi dengan gaya arsitektural dan interior modern sesuai dengan konsep restoran tersebut sehingga setiap restoran memiliki perbedaan dalam penerapan budaya Minangkabau dalam desain interiornya. Kata Kunci: restoran padang, desain interior, interior restoran, kuliner Minangkabau
ANALISIS ILUSTRASI BARONG PADA MEDIA PROMOSI JAVA JAZZ 2015 Teuku Giara Gaesaro Syah; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.702 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v2i1.1878

Abstract

AbstractThe development of music industry marked by the increasing number of the music event held nowadays. In terms of music festival that was held every year, the development of updates in social media which help publish those events. One of the biggest event held annually is Java Jazz Festival. Java Jazz Festival 2015 with the theme "Exploring Indonesia" with Barong Bali as it’s icon. Barong used as icon to represent the island of Bali that is full of culture and art. This theme became the purpose of the organizers who wanted to show Indonesian culture to international musicians. This paper explores the promotion media of Java Jazz Festival 2015 which used the barong illustrated in it. The method is visual element analysis. The result is that the Barong illustrated using vector techniques and using contemporary color tones. The successful existence of a brand cannot be separated from the company's success in communicating the culture and values of the company to the members of the organization.  AbstrakPerkembangan industri musik saat ini ditandai dengan semakin banyaknya terselenggara acara  musik. Ditinjau dari festival musik yang digelar setiap tahunnya, tidak luput dari perkembangan berita terkini di media sosial yang bantu mempublikasikan acara-acara tersebut. Salah satu event terbesar yang digelar setiap tahunnya yaitu Java Jazz Festival. Java Jazz Festival 2015 mengangkat tema “Exploring Indonesia” dengan Barong Bali sebagai ikonnya. Barong dijadikan ikon untuk merepresentasikan pulau Bali yang penuh dengan budaya dan seni. Tema ini menjadi maksud tujuan pihak penyelenggara yang ingin memperlihatkan budaya Indonesia kepada para musisi internasional. Makalah ini membahas media promosi Java Jazz Festival 2015 yaitu ilustrasi barong yang terdapat pada media promosi tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis elemen visual. Hasil dari analisis adalah bahwa barong diilustrasikan dengan menggunakan teknik vektor dan menggunakan nada warna yang kekinian. Keberhasilan eksistensi suatu brand atau acara tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan perusahaan dalam mengkomunikasikan budaya dan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan kepada masyarakat. 
Interprestasi Visual Keanekaragaman Budaya Indonesia Untuk Buku Digital Interaktif Cerita Anak Jessica Laurencia; Yan Yan Sunarya; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.223 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v1i1.3885

Abstract

AbstractRaising young generation’s tolerance is really crucial especially in a multicultural country Indonesia. There are many ways to do so and one of the easiest way is with stories. With how the technology have advanced right now, storybook is no longer limited to the conventional books. Story can be presented with more entertaining way to attract the readers. Especially for young children who haven’t developed high level of concentration, digital interactive book can maintain their interest to complete the reading.In addition to searching for ways to deliver the content in an interesting way, the authors also look for adaptation methods to insert Indonesian culture into stories that have existed before. Designing the visual aspects went through three stages of systematic design solutions, divergence, transformation, and convergence. The final result of this thesis is a prototype of digital interactive kid’s storybook that hopefully will help reintroduce Indonesian culture and raising the tolerance towards diversity to the younger generation.Keywords: digital books, variety, kid’s storybookAbstrakPenanaman kembali nilai nilai toleransi terhadap keberagaman pada generasi muda sangatlah penting di negara multikultural seperti Indonesia. Banyak cara untuk menyadarkan kembali akan pentingnya toleransi, salah satunya adalah melalui bacaan. Dengan kemajuan teknologi saat ini bacaan tidak lagi terbatas pada buku konvensional. Bacaan dapat disajikan dengan lebih menghibur sehingga lebih menarik perhatian pembaca. Terutama untuk anak usia dini yang belum memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, bacaan dalam bentuk buku digital interaktif dapat mempertahankan ketertarikan mereka untuk menyelesaikan bacaan.Selain pencarian cara untuk penyampaian isi bacaan secara menarik, penulis juga mencari metode adaptasi untuk memasukkan konteks yaitu budaya Indonesia kedalam cerita yang telah ada sebelumnya. Perancangan visual untuk buku ini melalui tiga tahapan yaitu divergence, transformation, dan convergence yang merupakan tahapan pembuatan desain sistematis. Hasil dari perancangan ini adalah prototype buku digital interaktif cerita anak yang diharapkan membantu memperkenalkan kembali budaya Indonesia sekaligus mengingatkan kembali pentingnya toleransi kepada generasi muda.Kata kunci: buku digital, aneka ragam, cerita anak
Kajian Peranan Desain UX (Pengalaman Pengguna) - UI (Antar Muka Pengguna) Mobile Application Kategori Transportasi Online terhadap Gaya Hidup Bertransportasi Masyarakat Urban Edo Tirtadarma; Agung Eko Budi Waspada; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.596 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v1i1.4046

Abstract

The role of digital and internet technology, and the presence of smartphones have created two-way communication between users and digital application manufacturers. Users are connected by applications that are downloaded into their smartphone so they can commuicated, sharing information. As the resuluts of the existence of mobile application in modern era nowadays, that the user will feel easier while doing their daily activities. Users can also choose the type or category of mobile application that suits their needs.The category of online transportation, is a mobile application that is often used by users in modern era in the last five years. The beginning of online transportation was started by Uber, the first online mobile application based transportation that was present in Jakarta, and then it was followed by Go-Jek and Grab. The three online transpotrations come as a solution to transportation problem in urban city, Jakarta. In this thesis the researcher will analyzing the role of user experience (UX) and user interface (UI) mobile application online transportation category from visual communication perspective, so the mobile application that are made can give a solution in transportation needs and friendly user. Also in this research, the reseracher also analyze the effect of UX-UI on the lifestyle transportation in urban city, Jakarta. It is expected that in the future this research can assist designers in designing mobile application with UX-UI that are gave useful outcome for user's life, viewed from the design perspective. The methodology that is used in this thesis research is qualitative methodology, with case study analysis technique. The result of this research is the difference of user experience between the three online transportation company was made due to different vision and mission of each company, which effected the difference of their user interface. UX-UI that has difference between Grab, Go-Jek and Uber gave result in difference mindsets that casue difference motivation of each user while they using Grab, Go-Jek and Uber and thereby causing different lifestyle when using mobile application online transportation AbstrakPeranan teknologi digital dan internet, serta keberadaan telepon genggam pintar (smartphone) telah menciptakan komunikasi dua arah, antara pengguna (user) dan produsen. Para user dihubungkan oleh aplikasi yang terunduh pada mobile application. Dampak dari keberadaan mobile application, adalah pengguna (user) akan merasa dimudahkan dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Pengguna juga bisa memilih tipe atau kategori mobile application yang sesuai dengan kebutuhan mereka Kategori transportasi online, merupakan mobile application yang sering digunakan oleh para pengguna (user) dalam rentang waktu lima tahun terakhir. Diawali oleh kemunculan Uber, mobile application transportasi berbasis online pertama yang hadir di Jakarta, disusul oleh Go-Jek dan Grab. Ketiga produsen transpotrasi online ini hadir sebagai solusi permasalahan transportasi di kota urban, Jakarta. Pada tesis ini akan diteliti peranan dari user experience (UX) dan user interface (UI) pada mobile application transportasi online dilihat dari kacamata desain komunikasi visual, sehingga mobile application yang dibuat bisa memenuhi kebutuhan akan transportasi dan mudah digunakan oleh pengguna (user). Serta pengaruh UX-UI terhadap gaya bertransportasi masyarakat urban. Diharapkan di masa depan penelitian ini dapat membantu para desainer dalam mendesain mobile application dengan kaidah UX-UI yang berguna bagi kehidupan user, dilihat dari kacamata desain. Metodologi yang dipakai dalam penelitian tesis ini adalah metodologi penelitian kualitatif, dengan teknik analisis studi antar kasus. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya perbedaan user experience antara ketiga penyedia jasa transportasi online, dikarenakan perbedaan visi misi perusahaan yang berbeda, yang mengakibatkan perbedaan user interface. Perbedaan UX-UI antara Grab, Go-Jek dan Uber pada akhirnya mengakibatkan perbedaan pola pikir yang melandasi motivasi masing-masing user dalam menggukaan Grab, Go-Jek dan Uber sehingga menyebabkan perbedaan gaya bertransportasi (lifestyle) yang berbeda pula saat menggunakan mobile application transportasi online. 
PENGEMBANGAN VIDEO MOTION GRAPHICSSENI TARI JAIPONG KREASI Rifki Risandhy; Achmad Syarief; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.685 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v1i2.6739

Abstract

AbstractThe development of traditional dance 'Jaipong Kreasi' as one of the performing arts is still pretty good in the public. Any kinds of event in many regions still often stage it, but the development of Jaipong Kreasi dance in digital media is still slow due to little appreciation. Therefore, a development of motion graphic video is required for the traditional dance Jaipong Kreasi in order to provide an interesting spectacle for the public and as one of efforts to maintain the existence of local culture, in this case, Jaipong Kreasi dance art. Research is conducted by using qualitative approach with data collection technique through interview and observation. Subsequently, the data is analyzed under several phases, namely data reduction, data presentation, and conclusion. Motion graphics videos are designed with a modern and dynamic concept. giving the appearance of traditional dance to be fresher and up-to-date, but remain to consider the principles of Indonesian culture. AbstrakPerkembangan tari tradisional Jaipong Kreasi sebagai salah satu seni pertunjukkan masih cukup baik di masyarakat, namun pada media digital perkembangan taxi Jaipong Kreasi masih kurang mendapat apresiasi. Maka dari itu dibutuhkan suatu pengembangan video motion graphics pada taxi tradisional Jaipong Kreasi. Untuk memberikan sebuah tontonan yang menarik bagi masyarakat sebagai salah satu upaya dalam menjaga eksistensi budaya lokal seni tari Jaipong Kreasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil tersebut video motion graphics kemudian dirancang dengan konsep modern dan dinamis. Sehingga tampilan taxi tradisional menjadi lebih fresh dan kekinian, namun tetap memperhatikan kaidah-kaidah budaya Indonesia.
FENOMENA REPRODUKSI BUDAYA PADA LOKAL IP WIRO SABLENG Evan Raditya Pratomo; Yan Yan Sunarya; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.751 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v2i2.8232

Abstract

Abstract The Phenomenon of Cultural Reproduction in Local IP Wiro Sableng was based on a novel Wiro Sableng, written by Bastian Tito in 1967. The novel numbered up to 185 books and has been adapted into movies, soap opera, and even as playable character from an online game. The changes to the Wiro Sableng’s IP gradually occurred as the time goes by. The purpose of this research is to determine the factors that trigger the occurance of cultural reproduction in Wiro Sableng’s IP descriptively with thetheory of understanding cultural reproduction. AbstrakFenomena Reproduksi Budaya Pada Lokal IP Wiro Sableng: yang merupakan novel karya Bastian Tito yang diterbitkan tahun 1967. Novel Wiro Sableng berjumlah 185 buku dan telah diadaptasi menjadi film layar lebar, sinetron, dan bahkan sebagai tokoh dari sebuah game online. Pada setiap masanya, perubahan pada IP Wiro Sableng terjadi bertahap seiring dengan perubahan jaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang memicu terjadinya reproduksi budaya pada IP Wiro Sableng, secara deskriptif dengan menggunakanteori pemahaman reproduksi budaya. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalahmengetahui faktor yang menjadi pemicu bagi IP Wiro Sableng, sehingga ketika faktor tersebut diketahui, maka IP Wiro Sableng dapat dikembangkan lebih luas lagi dengan menggunakan pemahaman yang sama.
RELASI DESAIN KEMASAN PRODUK SHEET MASK TERHADAP KONSUMEN WANITA GENERASI MILENIAL Asrini Ayu Wibowo; Elda Franzia Jasjfi; Cama Juli Rianinggrum
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.238 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i1.8304

Abstract

The Relation of Sheet Mask Product Packaging Design to Millenial Women Consumers. Indonesia’s rapidly increasing economic growth and per-capita income makes cosmetics one of the most important needs for Indonesian, especially women. The increasing population of the millennial generation is the key factor to the growth of the Indonesian cosmetics market. Nowadays, cosmetic products have become a primary need for millennial women. The purpose of this study is to find the relationship between sheetmask product packaging and the behavior of millennial women. The method used is phenomenology with five participants who already have experience in using local brand sheet masks and routinely using sheet masks with a minimum intensity of once a week. In-depth interviews in this study were used as the main method of data collection. The results showed that millennial women chose sheet mask products based on the benefits of the sheet mask products. Furthermore, millennial women choose basedon the brand after the benefits of the product. When choosing a sheet mask product, packaging design is not the main factor that influences women of millennial women. However, the packaging design isa supporting factor in choosing a sheet mask product to attract the attention of buyers and ensure the product quality.AbstrakRelasi Desain Kemasan Produk Sheet Mask Terhadap Konsumen Wanita Generasi Milenial. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per-kapita Indonesia yang meningkat pesat menjadikan kosmetik sebagai salah satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat Indonesia khususnya kaum wanita. Bertambahnya jumlah populasi penduduk generasi milenial menjadi faktor besarnya pasar kosmetik Indonesia. Saat ini, produk kosmetik telah menjadi kebutuhan primer bagi wanita generasi milenial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan relasi antara desain kemasan produk kosmetik sheet mask terhadap perilaku wanita generasi milenial. Metode yang digunakan adalah fenomenologi dengan partisipan sebanyak lima orang yang sudah memiliki pengalaman dalam memakai sheet mask merk lokal dan rutin memakai sheet mask dengan intensitas minimal sekali dalam seminggu. Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan sebagai metode utama dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita generasi milenial memilih produk sheet mask berdasarkan manfaat dari kandungan yang diberikan oleh produk sheet mask. Selanjutnya didukung oleh brand setelah manfaat yang diberikan produk tersebut. Dalam memilih suatu produk sheet mask, desain kemasan bukanlah faktor utama mempengaruhi generasi milenial. Namun desain kemasan adalah faktor pendukung dalam memilih produk sheet mask untuk menarik perhatian dari calon pembeli dan meyakinkan bahwa produk tersebut berkualitas.
PERANCANGAN DESAIN VIDEO MATERI PEMBELAJARAN UNTUK MAHASISWA DKV DALAM MEDIA DIGITAL YOUTUBE Januar Ivan; Agung Eko Budi Waspada; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 2 (2021): Junal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Produk
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.226 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i2.9428

Abstract

AbstrakYouTube merupakan media video digital yang digunakan untuk melihat tayangan hiburan, berita, pembelajaran dan lain-lain, dimana penggunanya berada pada usia 19-34 tahun. Dengan banyaknya tayangan video yang tersebar, namun apakah memiliki edukasi yang sesuai dengan pembelajaran saat ini?. Mahasiswa saat ini sebagai generasi Z atau iGeneration, terutama mahasiswa bidang studi DKV sangat memaksimalkan YouTube sebagai kebutuhan belajar. Maka dari itu, dibutuhkannya video materi pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (R.P.S) mahasiswa/i DKV. Metode yang digunakan adalah Design Thinking. Meninjau mahasiswa/i dikelas, dan media video YouTube konten pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap mahasiswa/i di kelas, kepada praktisi rumah produksi mengenai tahapan untuk membuat sebuah karya video. Pada akhirnya, bahwa mahasiswa/i mata kuliah Multimedia Dasar mendapati kesulitan, diantaranya dalam proses pencarian data di media video YouTube, menggunakan bahasa inggris, penjelasan yang sulit untuk diaplikasikan dalam tugas. Video yang sesuai dengan mahasiswa/i, yang dapat menyampaikan informasi dengan bahasa sederhana, agresif, visual yang menarik dan dinamis, dapat diterima melalui indera penglihatan dan pendengaran menurut sifat dan karakter generasi Z. Strategi video materi pembelajaran yang disampaikan menggunakan narasi materi pembelajaran (gaya video generasi Z) melalui tahap pembukaan, penjelasan materi, visualisasi materi dan penutup. Semua tahapan ini diolah menjadi karya visual video melalui produksi dan pasca produksiKeyword: generasi z, strategi video, video pembelajaran, Design Thinking, YouTube. AbstractYouTube is a digital video media platform where one can view entertainment, news, education, and many other shows with a userbase mostly in the age range of 19-34 years old. Considering the website has so many videos, does it have enough educational value for today’s learning process? Today’s university students are considered as part of Generation Z or iGeneration, and they use websites like YouTube as part of their studies, especially those majoring in Visual Communication Design. Therefore, it necessitates videos containing relevant subject matters for Visual Communication Design students. The method used is design thinking. Students of Basic Multimedia class are observed in class, including their learning content on YouTube. The students are then interviewed about any difficulties they might have had while using the platform, such as browsing through the website’s contents, using the English language, and any explanations or wordings that might be difficult to apply in their studies. A production house practitioner was also interviewed regarding the process of making videos. The videos need to be able to convey information with simple and aggressive language, along with interesting and dynamic visuals that can easily be accepted by Generation Z students. The strategy used for this type of learning is narration of subject matter (Generation Z video style) consisting of an opening, explanation of the subject matter, visualization of the subject matter, and a conclusion. All these steps are used to make educational videos through the processes of production and post-production.Keywords: Generation Z, video strategy, educational video, design thinking, YouTube
Co-Authors Acep Iwan Saidi Achmad Syarief Achmad Syarief Achmad Syarief Adhityatama, Agus Agung Eko Budi Waspada Agung Eko Budi Waspada Agung Eko Budi Waspada Agung Eko Budiwaspada Agus Adhityatama Ahmad Syarif Hidayatullah, Ahmad Syarif Akmal Annisa Dinar Azahra Ariani Ariani Ariani Ariani Asrini Ayu Wibowo Atridia Wilastrina Audrey Lutfianti Awang Eka Novia Rizali Awang Eka Novia Rizali Awang Eka Novia Rizali, Awang Eka Novia Cama Juli Rianinggrum Cama Juli Rianingrum Charles S. Marpaung Charles S. Marpaung Edo Tirtadarma Emmanauli, Ribka Erick Teguh Leksono Erlina Novianti Erlina Novianti, Erlina Evan Raditya Pratomo Febriyani Yuda Syafitri Gihon Nugrahadi Gihon Nugrahadi, Gihon Hayfa Putri Alifia Hidayatullah, Ahmad Syarief Ida Ayu Putu Sri Widnyani Iskandar, Layla Nurina Kartika Ivan, Januar Januar Ivan Jelly Tan Jessica Laurencia Joseph Setiawan Cahyadi Joseph Setiawan Cahyadi Josslyn Amelie Kurniawan, Izzabilla Rahma Putri Laurencia, Jessica Lie Fika Firlianty Mahsa Raffa Raffa Luthta Menul Teguh Riyanti, Menul Teguh Miftahul Jannah At Tabrani Mugabe, Robert Mukamilatun Nisa Nayla Almira Vasthi Nisa, Mukamilatun Nugraha, Dewinta Putri Pandu Lazuardy Patriari Patriari, Pandu Lazuardy Pramesti Saniscara Puspaningtyas, Valentina Ayu Puspatarini, Retna Ayu Quincy, Quincy Rachman, Ariani Rafi, Muhammad Abyan Resky Annisa Damayanti, Resky Annisa Rianinggrum, Cama Juli Ribka Emmanauli Rifki Risandhy Risandhy, Rifki Robert Mugabe Rosidianti Alifah Sari, Dhia Naura Sastranegara, Karina Luthfiya Setiadi, Virginia Suryani Siti Marshaula Lyravega Susy Irma Adisurya Syah, Teuku Giara Gaesaro Tahalea, Silvia Amanda Aurelia Teuku Giara Gaesaro Syah Tirtadarma, Edo Utomo, R. Drajatno Widi Vera Waradya Waspada, Agung Eko Budi Wiana, Amanda Wibowo, Asrini Ayu Yan Yan Sunarya Yan Yan Sunarya Yan Yan Sunarya Yosua Reydo RESPATI Yosua Reydo Respati, Yosua Reydo Yuda Syafitri, Febriyani