This Author published in this journals
All Journal Jurnal Punyimbang
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS SASTRA BANDINGAN PADA PUISI “LEHOTMU” DENGAN PUISI “BERDIRI AKU” Ainunnisa, Aisyahvira Salwa; Aulia, Miya; Prayogi, Rahmat; Riadi, Bambang
Jurnal Punyimbang Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Punyimbang
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/punyimbang.v3i2.1133

Abstract

Abstract His research aims to analyze the elements of comparative literature in two poems, namely “Lehotmu” by Ariani Rosa Lesmana and “Berdiri Aku” by Amir Hamzah. The main problem studied is how to analyze the elements of comparative literature in the two poems. The method used in this research is literature study, with the main sources coming from the book Sampian (Anthology of Lampung-Indonesian Bilingual Poetry) and Poetry Theory and Appreciation. The poem “Lehotmu” describes a profound experience related to death and loss, where the main character reflects feelings of fear and despair after experiencing loss. The setting, such as twilight and night, adds to the emotional atmosphere of the poem. In contrast, the poem “Berdiri Aku” emphasizes the spiritual and emotional journey of a person trying to find the meaning of life in the midst of loneliness and uncertainty. Nature serves as a symbol of the character's feelings in the face of doubt and anxiety, but it also shows the determination to continue searching for meaning even though they have not yet found the answer. Both poems provide a deep reflection on the human condition that often faces darkness before reaching enlightenment.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur sastra bandingan pada dua puisi, yaitu “Lehotmu” karya Ariani Rosa Lesmana dan “Berdiri Aku” karya Amir Hamzah. Permasalahan utama yang dikaji adalah bagaimana menganalisis unsur sastra bandingan dalam kedua puisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, dengan sumber utama berasal dari buku Sampian (Antologi Puisi Dwibahasa Lampung-Indonesia) dan Teori dan Apresiasi Puisi. Puisi "Lehotmu" menggambarkan pengalaman mendalam terkait dengan kematian dan kehilangan, di mana tokoh utama merefleksikan perasaan takut dan putus asa setelah mengalami kehilangan. Latar yang digambarkan, seperti waktu senja dan malam, menambah atmosfer emosional puisi ini. Sebaliknya, puisi "Berdiri Aku" lebih menonjolkan perjalanan rohani dan emosional seseorang yang berusaha menemukan makna hidup di tengah kesendirian dan ketidakpastian. Alam berfungsi sebagai simbol perasaan tokoh dalam menghadapi keraguan dan kegelisahan, namun juga menunjukkan tekad untuk terus mencari makna meski belum menemukan jawabannya. Kedua puisi ini memberikan refleksi mendalam tentang kondisi manusia yang sering kali menghadapi kegelapan sebelum mencapai pencerahan.