Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Buana Kata: Pendidikan, Bahasa, dan Ilmu Komunikasi

ANALISIS CULTURE SHOCK PADA PENDATANG BARU DALAM PENYESUAIAN PENGGUNAAN LOGAT DAERAH LAMPUNG Khotman, Desy Rahmawati; Amalia, Romaisya; Prayogi, Rahmat; Ubaidillah, Muhammad; Muhammad, Ulul Azmi
Jurnal Buana Kata: Pendidikan, Bahasa, dan Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Buana Kata: Pendidikan, Bahasa, dan Ilmu Komunikasi
Publisher : Laboratorium Pembelajaran Bahasa, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buanakata.v2i1.786

Abstract

Penelitian ini dikaji untuk mengetahui bagaimana pengalaman culture shock atau gegar budaya yang dialami oleh pendatang baru di Lampung, khususnya dalam penyesuaian penggunaan logat daerah setempat. Culture shock merupakan kondisi psikologis di mana seseorang mengalami tekanan dan keterkejutan saat berhadapan dengan lingkungan dan budaya yang berbeda dari yang biasa mereka kenal. Masalah ini menarik untuk diteliti karena penggunaan logat yang berbeda dari bahasa asal sering kali memicu tantangan bagi pendatang, baik dalam aspek komunikasi maupun interaksi sosial, sehingga memperlambat proses adaptasi mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pendatang baru yang tinggal di Lampung dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendatang baru hampir selalu mengalami culture shock atau gegar budaya dengan berbagai tingkat dan bentuk, di mana mereka kerap merasa cemas, bingung, dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Meski begitu, dengan proses adaptasi yang baik dan dukungan lingkungan, mereka secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan budaya dan logat bahasa baru. This research was studied to find out how culture shock is experienced by newcomers in Lampung, especially in adjusting the use of local accents. Culture shock is a psychological condition in which a person experiences pressure and shock when dealing with an environment and culture that is different from what they are used to. This issue is interesting to study because the use of accents that are different from the language of origin often triggers challenges for migrants, both in aspects of communication and social interaction, thus slowing down their adaptation process. This research uses a qualitative method with a case study approach. Data was collected through in-depth interviews with newcomers who lived in Lampung for less than two years. The results showed that newcomers almost always experience culture shock with various levels and forms, where they often feel anxious, confused, in interacting and communicating. Even so, with a good adaptation process and environmental support, they can gradually adjust to the new culture and language accent.