Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembelajaran Pendididikan Agama Islam Pendekatan Kontekstual Dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial Dan Tanggung Jawab Siswa SMP Pab 21 Bebi, Sunita; Matsum, Hasan; Khairuddin, Khairuddin
NUSANTARA: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2025): Nusantara: jurnal Inovasi Pendidikan
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia, Jl. Adi Sucipto Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, RT 001, RW 002, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pendekatan Kontesktual dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial dan Tanggung Jawab SMP PAB 21 Pematang Johar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peduli sosial dan tanggung jawab siswa SMP PAB 21 Pematang Johar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Subjek penelitian yaitu Guru Pendidikan Agama Islam, dan beberapa siswa SMP PAB kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Selanjutnya teknik analisis data yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pendekatan kontekstual dilakukan secara bertahap dan perlahan mulai diterapkan di kelas VIII. Penerapan pendekatan kontekstual hanya akan dilaksanakan ketika siswa kesulitan untuk mencari makna dari pembelajaran dan mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Karakter siswa dalam aspek peduli sosial dan tanggung jawab selalu dinilai oleh guru. Salah satu cara yang digunakan dengan pembentukan kelompok belajar. Guru dapat menilai dan mengembangkan karakter siswa dalam aspek peduli sosial dan tanggung jawab. Faktor penghambat sendiri yaitu sarana dan prasarana yang tidak memadai, tingkat pemahaman siswa yang beragam, juga keterbatasan waktu.