Kota Sekayu sebagian besar dilewati oleh sungai musi, sehingga daerah-daerah yang berada di pesisir sungai musi tanahnya memiliki kandungan air yang tinggi sehingga tegangan efektif menjadi rendah. Tanah lempung yang berkarakteristik sebagai tanah lunak sering kali menimbulkan masalah karena daya dukung yang lemah dan masalah waktu konsolidasi yang lama. Abu sekam padi yang merupakansalah satu limbah yang berasal dari pembakaran batang dan daun padi karena dapat digunakan untuk menaikkan daya dukung tanah. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan abu sekam padi sebagai campuran dalam stabilisasi tanah sebesar 0%, 8%, 12% dan 16%. Berdasarkan pengujian di laboratorium dengan menggunakan sampel tanah di Jalan Merdeka RT 14 Bawah Alai Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu, Sumatera Selatan. Disimpulkan dari Pengaruh abu sekam padi membuat sudut geser tanah menjadi kecil atau berkurang. Sudut geser tertinggi diperoleh pada saat penambahan abu sekam 8% yaitu sebesar 9,373 kPa. Pada saat penambahan abu sekam padi sebesar 12% dan 16% hasil sudut geser tanah menurun atau mengecil masing- masing 4,651 kPa dan 4,288 kPa. Penambahan variasi pada abu sekam padi memberikan pengaruh pada nilai kohesi (c), secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa nilai sudut geser tanah meningkat seiring dengan semakin rendahnyavariasi pada campuran tanah.