Simanjuntak, Putri Rejeki
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Persebaran Vegetasi di Daerah Aliran Sungai Deli Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Simanjuntak, Putri Rejeki; Leirisa , Reva; Akmaliyah , Annida; Telaumbanua, Fausta John Aro; Marbun, Sahala Fransiskus; Sidauruk, Tumiar
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i1.1840

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran vegetasi di zona riparian Sungai Deli,pada segmen yang melintasi Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, serta mengidentifikasi faktor-faktor determinan yang memengaruhinya. Kajian ini dilatarbelakangi oleh tekanan antropogenik yang masif, berupa urbanisasi dan alih fungsi lahan, yang mengancam integritas ekologis kawasan sempadan sungai. Dengan menerapkan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi pada sejumlah locus pengamatan yang ditetapkan secara purposive sampling sepanjang koridor riparian. Hasil inventarisasi mengungkapkan bahwa komunitas vegetasi didominasi oleh spesies yang memiliki toleransi tinggi terhadap substrat lembap, tidak stabil, dan bersifat anaerob akibat genangan. Komposisi jenis yang paling dominan secara kuantitas adalah Rumput Pakchong (Pennisetum purpureum) sebanyak 290 rumpun, diikuti oleh Rumput Signal (Brachiaria decumbens) sebanyak 220 rumpun, dan Bambu (Bambusa sp.) sebanyak 165 individu. Faktor pembentuk sebaran vegetasi meliputi kondisi abiotik, seperti kelembaban tanah, curah hujan tinggi, dan suhu hangat, serta faktor antropogenik. Secara paradoks, tingginya muatan hara (nutrient loading) dari limbah domestik yang terbuang ke sungai justru mendorong pertumbuhan yang cepat dan subur pada spesies riparian yang bersifat nutrient-craving. Selain itu, aktivitas manusia seperti ekspansi permukiman dan pembuangan sampah menjadi faktor eksternal utama yang mentransformasi pola sebaran vegetasi. Simpulan penelitian menyatakan bahwa meskipun mengalami degradasi habitat, vegetasi riparian yang adaptif masih menunjukkan ketahanannya. Temuan ini memberikan kontribusi penting sebagai bahan pertimbangan untuk perumusan kebijakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan strategi konservasi vegetasi di zona riparian Sungai Deli.
Analisis Pola Persebaran Spesies Endemik Monyet Yaki, Burung Maleo, Kantong Semar, Dan Kayu Hitam Manis Terancam Di Sulawesi Utara Dan Faktor Penyebab Penurunanya Simanjuntak, Putri Rejeki; Telaumbanua, Fausta John Aro; Damanik, Keshya Vallerina Pricillia; Ananda, Qamara Aulia; Berutu, Nurmala; Putra, Mulhady
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengamati bagaimana penyebaran empat spesies endemik di Sulawesi Utara serta mengetahui apa yang memengaruhi penurunan populasi mereka. Spesies yang diteliti adalah Monyet Yaki (Macaca nigra), Burung Maleo (Macrocephalon maleo), Kantong Semar (Nepenthes sp.), dan Kayu Hitam (Diospyros celebica). Dengan membaca dan menganalisis berbagai referensi yang relevan secara sistematis, penelitian menunjukkan bahwa tiga spesies hewan dalam status Kritis (CR) dan satu spesies tumbuhan dalam status Rentan (VU). Pola penyebaran spesies ini cenderung terpusat dan sempit, banyak terdapat di kawasan yang dilindungi. Penurunan populasi terjadi karena rusaknya habitat, terpecahnya area hidup mereka, serta adanya pengambilan berlebihan secara ilegal. Hasil penelitian menunjukkan kondisi konservasi yang sangat memprihatinkan, sehingga diperlukan strategi konservasi yang berbasis pada lanskap secara terpadu. Strategi ini fokus pada pemulihan habitat, pengendalian aktivitas ilegal, serta pengelolaan ekosistem secara menyeluruh untuk menjaga keberlanjutan spesies endemik secara jangka panjang.