Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemilihan Senjata Penangkis Serangan Udara untuk Kapal Angkut Tank Kelas KRI Teluk Bintuni dengan Metode Dematel dan ANP Arianto, Budi; Komaruddin, Komaruddin; Tanti P., Elisabeth
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 8 No. 1 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v8i1.1901

Abstract

KRI merupakan salah satu komponen dari Alutsista TNI AL. Galangan Kapal dalam negeri telah mampu membuat sebuah kapal perang jenis Angkut Tank yaitu KRI Teluk Bintuni-520. Dalam melaksanakan tugas pokoknya KRI ini membutuhkan senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) sebagai self defence. Namun, senjata PSU milik KRI di jajaran TNI AL saat ini sebagian besar sudah tua salah satunya adalah Meriam di KRI Teluk Bintuni, sehingga tidak dapat menjamin keberhasilan tugas pokok. Oleh karena itu diperlukan suatu langkah strategis dalam upaya mencapai kesiapan tempur kapal secara optimal. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain modernisasi sistem senjata yang mengacu pada Minimum Essential Force/MEF TNI AL. Senjata PSU yang menjadi alternatif harus sesuai dengan perkembangan teknologi pesawat tempur dan rudal. Dalam proses pengambilan keputusan pengadaan Senjata digunakan metode DEMATEL (Decision MakingTrial and Evaluation Laboratory) dan ANP (Analytic Network Process) yang mempunyai kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif. Berdasarkan pengolahan data, telah terpilih senjata PSU yaitu NG-18 6-Barreled 30 mm Naval Gun buatan Cina. Senjata ini mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan terhadap alternatif senjata lainnya, antara lain hubungan diplomatis dengan negara produsen sangat baik, harga yang kompetitif, kemudahan service dan operasional serta Rate of Fire yang sangat tinggi.