Makalah ini menganalisis peran Oki Setiana Dewi sebagai publik figur dan pemimpin perempuan di institusi pendidikan Islam, Pesantren Maskanul Huffadz. Studi ini berangkat dari Fenomena kepemimpinan perempuan dalam lembaga pendidikan Islam khususnya pesantren yang saat ini masih menghadapi tantangan besar. Di Indonesia, sebagian besar pesantren dipimpin oleh kyai laki-laki, sementara kepemimpinan perempuan relatif jarang. Fokus penelitian diarahkan pada kontribusinya dalam memimpin pendidikan Islam berbasis pesantren yang menekankan pengajaran Al- Qur’an, serta strategi dakwahnya melalui media digital dan media konvensional. Melalui perspektif Teori Kepemimpinan Transformasional, Teori Gender dalam Islam, dan konsep Pendidikan Berkelanjutan dan kesetaraan gender (SDGs 4 dan 5) penelitian deskriptif- naratif ini menelaah bagaimana Oki Setiana Dewi memimpin pesantren, memanfaatkan status publik figur untuk dakwah digital, dan relevansinya terhadap penguatan kesetaraan gender dalam konteks pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Oki Setiana Dewi tidak hanya berperan sebagai figur publik yang menyiarkan nilai-nilai Islam melalui berbagai kanal dakwah, tetapi juga mampu mengisi kekosongan kepemimpinan perempuan dalam pesantren dengan menghadirkan model kepemimpinan transformatif yang mengedepankan kesetaraan gender. Kontribusinya sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan 4 (pendidikan berkualitas) dan tujuan 5 (kesetaraan gender). Makalah ini merekomendasikan model kepemimpinan perempuan yang transformasional dengan menggabungkan konsep kepemimpinan digital dan spiritual untuk mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan dan kesetaraan gender dalam lembaga pendidikan islam indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan perempuan di pesantren perlu diperkuat sebagai strategi pemberdayaan dan keberlanjutan pendidikan Islam di Indonesia.