Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas primer di kawasan reklamasi laut PT TIMAH Tbk, Perairan Penyusuk, Kabupaten Bangka, dengan melihat kelimpahan dan kepadatan fitoplankton sebagai indikator biologis utama. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 16 September 2025 di dua stasiun pengamatan, yaitu Pulau Putri dan Pulau Lampu. Metode pengambilan sampel fitoplankton menggunakan Plankton Net dengan volume penyaringan 100 liter air laut, yang kemudian diawetkan dengan formalin 4% untuk analisis laboratorium. Identifikasi dan perhitungan fitoplankton dilakukan menggunakan mikroskop binokuler dan Sedgewick Rafter. Parameter oseanografi seperti suhu, pH, salinitas, kecerahan, oksigen terlarut (DO), dan kecepatan arus diukur secara in situ. Analisis produktivitas primer ditentukan melalui pendekatan indirect method, yaitu dengan mengkorelasikan kepadatan fitoplankton terhadap konsentrasi klorofil-a yang diperoleh dari pengolahan data citra Landsat 8 menggunakan perangkat lunak QGIS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 31 genus fitoplankton yang tergolong dalam lima kelas utama, yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Ciliophora, Cyanophyceae, dan Dinophyceae. Total kepadatan fitoplankton mencapai 4,37 × 10⁶ individu/L, dengan dominasi kelas Bacillariophyceae (71,3%), terutama genus Rhizosolenia. Nilai klorofil-a berkisar antara 0,280–0,531 mg/m³, menunjukkan tingkat kesuburan perairan yang tergolong mesotrofik hingga eutrofik. Parameter kualitas air seperti suhu (29–30°C), pH (7), dan DO (5–6,4 mg/L) berada dalam kisaran optimal bagi biota laut, sedangkan salinitas (28–29 ppt) dan kecerahan (2,6–3,75 m) sedikit di bawah baku mutu. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas reklamasi laut PT TIMAH Tbk berkontribusi positif terhadap pemulihan ekosistem, ditandai oleh dominasi diatom produktif dan tingginya nilai klorofil-a. Namun, pemantauan berkelanjutan tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi eutrofikasi akibat peningkatan nutrien di masa mendatang.