ABSTRAK Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kerusakan lingkungan di Indonesia khususnya di Jakarta yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Sekolah dasar sebagai lingkungan awal pembentukan karakter anak dinilai memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai cinta lingkungan. Namun, minimnya integrasi nilai kepedulian lingkungan dalam pembelajaran, keterbatasan fasilitas gerakan lingkungan, dan kurangnya pelatihan bagi pendidik dalam membangun budaya lingkungan. Selain itu, sebagian besar sekolah belum memiliki program lingkungan yang terstruktur dan berkelanjutan, juga kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan cenderung bersifat insidental, menjadi kendala dalam mengembangkan gerakan berbudaya lingkungan. Hal ini berdampak pada rendahnya partisipasi aktif warga sekolah dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolah. Sebagai solusi, kegiatan ini menawarkan pendekatan edukatif dan partisipatif melalui penguatan peran guru dan kepala sekolah sebagai agen perubahan. Strategi yang ditawarkan meliputi integrasi materi lingkungan ke dalam mata pelajaran, pelatihan penerapan program berbasis lingkungan seperti bank sampah, penghijauan, dan pemilahan sampah, serta penciptaan budaya sekolah yang mendukung gerakan hijau. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 Agustus 2025, bertempat di Aula SD Negeri 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru-guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah di Wilayah Binaan 1 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, baik negeri maupun swasta, yang keseluruhannya berjumlah 40 orang. Berdasarkan pengamatan, para peserta menunjukkan sikap yang sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hasil tanya jawab dan wawancara pun menggambarkan hal serupa. Para peserta menilai bahwa narasumber sangat kompeten dalam bidangnya dan penyajiannya pun dapat dipahami. Itu sebabnya para peserta merasa banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan ini, dan mereka berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam program dan kegiatan di sekolahnya masing-masing. Selain itu mereka pun berharap hendaknya panitia berkenan menanggapi apabila di kemudian hari peserta ingin konsultasi dan mendalami materi yang disajikan, serta menerapkan.