Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS JENIS PERTANYAAN PESERTA DIDIK SMA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KONSEP SISTEM PENCERNAAN Linda Jaliyah; Nengsih Juanengsih; Dina Rahma Fadlilah
Biodidaktika : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/biodidaktika.v17i1.16100

Abstract

Pertanyaan merupakan hal yang penting dalm pembelajaran, diantaranya dapat menunjukkan keaktifan peserta didik dan interaksi dua arah antara guru dan peserta didik. Namun, berdasarkan hasil observasi, peserta didik masih belum terstimulus untuk bertanya (pasif). Oleh karenanya, perlu salusi untuk menstimulus peserta didik untuk bertanya. Salah satunya adalah dengan menerapkan problem posing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis pertanyaan peserta didik SMA menggunakan model pembelajaran Problem Posing pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pencernaan. Adapun sampel pada penelitian ini adalah kelas XI MIPA 3 MAN 4 Bogor. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Jenis pertanyaan dinalisis dan dikelompokkan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi. Hasil penelitian ini adalah jenis pertanyaan yang diajukan peserta didik lebih banyak yang menyampaikan pertanyaan secara tertulis dibanding secara lisan. Analsis jenis pertanyaan yang diajukan peserta didik berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi secara keseluruhan masih tergolong pertanyaan dengan level kognitif rendah yaitu peserta didik hanya memberikan pertanyaan level kognitif C1, C2, C3, dan C4 yang didominasi dengan pertanyaan level kognitif C1 (56,25%).
RELATIONSHIP BETWEEN DIET AND STRESS WITH A HISTORY OF GASTRITIS IN ADOLESCENTS AT MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 CIPONDOH TANGERANG CITY IN 2023 Nurmalia Lusida; Nurnida Ashofa; Andriyani; Dina Rahma Fadlilah; Dadang Herdiansyah
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 3 No. 1 (2023): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - T
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61811/miphmp.v3i1.541

Abstract

Gastritis is known among people as stomach ulcers or heartburn that comes suddenly. In developing countries, the incidence of gastritis mostly occurs in the young age group and is dominated by ≤ 20 years, namely 78.6% of this age is a teenager caused by internal factors, namely conditions that can trigger excessive gastric acid secretion and external factors that cause irritation and infection. The purpose of this study was to see if there was a relationship between eating frequency, type of meal, portion size, and stress with a history of gastritis. This study used the Quantitative Analytic method with a cross-sectional study design. This research was conducted in October-December at Madrasan Aliyah Negeri 2 Cipondoh, Tangerang City. The population of this research is all students of MAN 2 Cipondoh, the target population is students of grades 11-12 of MAN 2 Cipondoh. The sample size of this study was 93 students of Cipondoh 2 Madrasah Aliyah. While taking samples using the Simple Random Sampling technique. Analysis of the research data is using chi-square. Based on the analysis, it was found that all independent variables were related to the dependent variable. Includes, frequency of eating with a p-value of 0.000, types of eating with a p-value of 0.000, portions of food with a p-value of 0.034, and stress with 0.000. It is hoped that the students of MAN 2 Cipondoh will pay more attention to their diet considering that almost half of the respondents have less frequency of eating, consume irritating types of food, and have fewer food portions.
HARMONY AND HEALTH: APPROACH TO IDENTIFYING RISK FACTORS AND COMPLICATIONS OF DIABETES MELLITUS Dina Rahma Fadlilah; Irna Hasanah; Sadya Bustomi; Abul A'la Al Maududi
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 3 No. 1 (2023): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - T
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61811/miphmp.v3i1.567

Abstract

Diabetes mellitus, commonly referred to as diabetes, is a chronic condition characterized by lifelong affliction. This study employs the literature review methodology, wherein researchers undertake a systematic examination of a range of current publications encompassing diverse genres. The objective of this study is to explore diverse concepts and theories that can subsequently be formed to align with the research objectives. Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic condition with several causes, characterized by elevated blood glucose levels and associated metabolic dysregulation of carbohydrates, lipids, and proteins due to insufficient insulin activity. Diabetic foot is recognized as a notable consequence of diabetes mellitus. The management of diabetic foot can be improved with the implementation of foot workouts. Typically, individuals diagnosed with diabetes mellitus have access to several treatment options, including insulin therapy, administration of diabetic medications, exploration of alternative treatments, consideration of surgical interventions, and adoption of a healthier lifestyle.
GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH Achmad Husen; Fauzi Abdillah; Dina Rahma Fadlilah; Rivaldo Sanjaya; Abraham Erlangga Renaldo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Currently, natural phenomena show a decline in quality and even environmental damage. This is a shared responsibility of all parties, namely the government, the business world and the industrial world, and society. Efforts to overcome this can be carried out both preventively (prevention) in the form of: being economical in the utilization and use of natural resources and the environment, being wise in the management of natural resources and being professional in environmental conservation, or repressively (remediation) in the form of: disaster mitigation, providing assistance, and psychological treatment as a result of trauma and giving sanctions to those who damage the environment. As part of society, schools cannot escape from this responsibility. The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia has long directed and given awards to schools that consistently and continuously make efforts to develop pro-environmental attitudes and behaviors for their citizens, which are named Adiwiyata Schools. In relation to this, it is very necessary and strategic to carry out the Environmental Care and Culture Movement in Schools. The benefits of this activity are very important in developing a safe and comfortable environment, so that people can live their lives with better quality.  The activity was held on Thursday, July 11, 2024, attended by Supervisors, Principals, and Teachers of Elementary Schools in 4 Makasar District, East Jakarta, a total of 41 people. `Based on monitoring and evaluation of the activities and interviews conducted, participants showed enthusiasm and were very enthusiastic in participating in the activities, and they felt the enormous benefits for the school's efforts in realizing the Adiwiyata School in the future. Therefore, they hope that after this activity there will be a follow-up, either in the form of consultation or other forms of activities.   Abstrak   Saat ini fenomena alam menunjukkan terjadi penurunan kualitas dan bahkan kerusakan lingkungan. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, yaitu pemerintah, dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat. Upaya penanggulangannya dapat dilakukan baik preventif (pencegahan)  berupa: hemat dalam pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam dan  lingkungan, bijaksana dalam pengelolaan sumber daya alam dan profesional dalam pelestarian lingkungan, maupun represif (penanggulangan) berupa: mitigasi  bencana, pemberian bantuan, dan penanganan psikologis sebagai akibat trauma serta  pemberian sanksi bagi para perusak lingkungan. Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah dengan demikian tidak dapat melepaskan  diri dari tanggung jawab tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik  Indonesia, sudah sejak lama mengarahkan dan memberikan penghargaan kepada  sekolah yang secara konsisten dan berkesinambungan melakukan upaya  mengembangkan sikap dan perilaku pro-lingkungan kepada warganya, yang  diberi nama Sekolah Adiwiyata. Terkait dengan hal ini maka sangat perlu dan strategis bila dilakukan kegiatan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah. Manfaat dari kegiatan ini sangat penting dalam mengembangkan  lingkungan yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupannya secara lebih berkualitas.  Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Kamis, 11 Juli 2024, diikuti oleh  Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru-guru Sekolah Dasar Binaan 4 Kecamatan  Makasar, Jakarta Timur, seluruhnya berjumlah 41 orang. Berdasarkan pantauan dan evaluasi terhadap kegiatan serta wawancara yang  dilakukan, peserta menunjukkan antusiasme dan sangat bersemangat dalam mengikuti  kegiatan, dan mereka merasakan manfaat yang sangat besar bagi upaya-upaya sekolah  dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata pada masa yang akan datang. Oleh karena itu  mereka berharap setelah kegiatan ini ada tindaklanjutnya, baik berupa konsultasi  maupun bentuk kegiatan lainnya.
PENGUATAN GEREAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR Achmad Husen; Sanusi; Dina Rahma Fadlilah; Aditya Affandi; Yobel Andreas Parulian
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kerusakan lingkungan di Indonesia khususnya di Jakarta yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Sekolah dasar sebagai lingkungan awal pembentukan karakter anak dinilai memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai cinta lingkungan. Namun, minimnya integrasi nilai kepedulian lingkungan dalam pembelajaran, keterbatasan fasilitas gerakan lingkungan, dan kurangnya pelatihan bagi pendidik dalam membangun budaya lingkungan. Selain itu, sebagian besar sekolah belum memiliki program lingkungan yang terstruktur dan berkelanjutan, juga kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan cenderung bersifat insidental, menjadi kendala dalam mengembangkan gerakan berbudaya lingkungan. Hal ini berdampak pada rendahnya partisipasi aktif warga sekolah dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolah. Sebagai solusi, kegiatan ini menawarkan pendekatan edukatif dan partisipatif melalui penguatan peran guru dan kepala sekolah sebagai agen perubahan. Strategi yang ditawarkan meliputi integrasi materi lingkungan ke dalam mata pelajaran, pelatihan penerapan program berbasis lingkungan seperti bank sampah, penghijauan, dan pemilahan sampah, serta penciptaan budaya sekolah yang mendukung gerakan hijau. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 Agustus 2025, bertempat di Aula SD Negeri 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru-guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah di Wilayah Binaan 1 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, baik negeri maupun swasta, yang keseluruhannya berjumlah 40 orang. Berdasarkan pengamatan, para peserta menunjukkan sikap yang sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hasil tanya jawab dan wawancara pun menggambarkan hal serupa. Para peserta menilai bahwa narasumber sangat kompeten dalam bidangnya dan penyajiannya pun dapat dipahami. Itu sebabnya para peserta merasa banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan ini, dan mereka berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam program dan kegiatan di sekolahnya masing-masing. Selain itu mereka pun berharap hendaknya panitia berkenan menanggapi apabila di kemudian hari peserta ingin konsultasi dan mendalami materi yang disajikan, serta menerapkan.