Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Pancasila dalam UU ITE untuk Menangkal Hoaks dan Polarisasi Digital Gen Z bernad, Bernadus Dewanto; Irhamdessetya, Hani
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3389

Abstract

Pada pembahasan ini bertujuan memberikan himbauan supaya menanggulangi penyebaran berita hoax dan polarisasi digital sesuai peran Pancasila pada UU ITE khususnya untuk kalangan generasi Z, bisa juga untuk masyarakat umum bahkan anak anak juga. Jenis metode penelitian menggunakan metode studi kepustakaan. Metode ini dipilih karena memungkinkan penulis menganalisis berbagai sumber literatur seperti buku, artikel, jurnal, dan peraturan perundang-undangan terkait. Pengumpulan data secara kualitatif. Pada pembahasan ini terdapat beberapa aspek yang menyebabkan penyebaran berita hoax dan polarisasi digital khususnya di politik, salah satu penyebabnya ialah minimnya literasi Masyarakat dalam membaca berita dan langsung diterima saja dan itu juga terkadang disebarkan oleh generasi Z maka terjadi polarisasi digital. Maka dari itu upaya penerapan Pancasila untuk menanggulangi penyebaran berita hoax dan polarisasi digital salah satunya Meningkatkan literasi digital melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai Pancasila di sekolah dan tempat pendidikan lainnya. Terdapat sanksi juga jika melanggarnya yang tertulis pada UU ITE diantaranya Pasal 28 Ayat (1) UU ITE mengatur penyebaran informasi bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Pasal 28 Ayat (2) UU ITE mengatur penyebaran informasi yang bersifat menghasut atau memengaruhi orang lain sehingga menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Pasal 28 Ayat (3) UU ITE mengatur penyebaran informasi bohong yang diketahui memuat pemberitahuan bohong dan menimbulkan kerusuhan di masyarakat.