Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Biaya Manfaat Sosial Pembelajaran Daring Saat COVID-19 Menurut Persepsi Mahasiswa UNIMED Naipospos, Daffa Alfah Ridho; ButarButar, Geby Natalia; Sugianto, Mutia; Putri, Nazwa Aulia; Siagian, Septriani Theresia
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3469

Abstract

Studi ini mengevaluasi biaya dan manfaat sosial yang terkait dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19, khususnya dari perspektif mahasiswa Universitas Negeri Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan survei terhadap 78 mahasiswa dari berbagai program studi. Hasil penelitian menunjukkan beragam aspek biaya sosial, seperti beban keuangan akibat pengeluaran tambahan untuk biaya kuota internet sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 per bulan yang dirasakan oleh 52,6% responden, permasalahan teknis berupa gangguan koneksi jaringan yang dialami oleh 85,9% mahasiswa, serta dampak psikologis seperti kelelahan, stres, dan penurunan motivasi yang dilaporkan oleh 83,1% peserta. Dari sisi manfaat sosial, 92,3% mahasiswa merasa lebih aman dari risiko penyebaran virus, 89,7% mengalami penghematan biaya transportasi dan konsumsi harian, serta 89,7% merasakan peningkatan kemampuan digital dan adaptasi terhadap teknologi pembelajaran daring. Secara keseluruhan, mahasiswa memberikan penilaian positif terhadap kebijakan ini, dengan 59% menyatakan kebijakan ini “cukup sesuai”, 34,6% menilai “sangat sesuai”, dan 46,2% merasa bahwa keuntungan dan kesulitan relatif seimbang. Berdasarkan Analisis Biaya-Manfaat Sosial, studi ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat biaya sosial yang cukup tinggi, manfaat seperti perlindungan kesehatan, efisiensi biaya, serta peningkatan keterampilan digital dinilai setara bahkan lebih besar. Oleh karena itu, kebijakan ini dianggap efektif sebagai langkah darurat pendidikan saat pandemi, sekaligus memberikan pelajaran penting bagi perumusan kebijakan pendidikan di masa depan.