ABSTRAK Personal hygiene merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dibidang pengolah makanan khususnya pada karyawan foodp roduction itu sendiri. Personal hygiene ini harus dilakukan dengan konsisten oleh karyawan food production untuk mencegah penularan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penerapan personal hygiene pada karyawan food production di salah satu hotel Jakarta. Metode dari penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta Selatan, dengan total populasi 78 karyawan, dan total sampel sebanyak 65 karyawan food production. Data diperoleh melalui kesioner yang disusun berdasarkan teori Sembiring, et al., terdiri dari 16 pertanyaan yang telah melalui uji validitas, dan reliabilitas, mencakup 5 dimensi yaitu citra tubuh, praktik social, status social ekonomi, pengetahuan, dan budaya. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik deskriptif dan analisis korelasi chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan personal hygiene pada karyawan di salah satu hotel Jakarta, secara umum berada dalam kategori tinggi. Hal ini tercermin dari rata-rata kelima dimensi yang tinggi, serta distribusi responden yang dominan pada kategori sedang dan tinggi. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan secara spesifik antara frekuensi pelatihan dan personal hygiene, sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, section kerja, tingkat pendapatan, domisili pekerja, dan personal hygiene. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa frekuensi pelatihan dapat meningkatkan praktik personal hygiene sementara factor lainnya tidak secara langsung memengaruhi perilaku tersebut. Kata kunci: food production, hotel, personal hygiene