Anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah dasar masih menghadapi tantangan besar dalam aspek sosial, seperti kesulitan berkomunikasi, menarik diri dari lingkungan, dan kurang mampu bekerja sama dengan teman sebaya. Kondisi ini juga ditemukan di SD Negeri 1 Ajibarang Wetan, di mana sebagian siswa ABK menunjukkan hambatan dalam berinteraksi dengan teman sekelas. Masalah tersebut perlunya layanan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga mendukung pengembangan kemampuan sosial anak. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk layanan pembelajaran yang diterapkan di SD Negeri 1 Ajibarang Wetan dalam mendukung kemampuan sosial ABK, sekaligus menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi keberhasilan layanan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles & Huberman, melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi sumber untuk menjaga validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan pembelajaran di sekolah ini dilakukan melalui strategi inklusif, seperti kerja kelompok, permainan edukatif, dan pendampingan individual. Aktivitas tersebut membantu ABK lebih percaya diri, mampu berkomunikasi dengan teman sebaya, serta belajar menghargai aturan sosial. Faktor pendukung utama adalah komitmen guru, penerapan Kurikulum Merdeka, dan dukungan orang tua, sedangkan faktor penghambat meliputi keterbatasan sarana prasarana, jumlah guru pendamping yang minim, serta rendahnya kesadaran sebagian siswa terhadap keberagaman. Dari sinilah, layanan pembelajaran inklusif di SD Negeri 1 Ajibarang Wetan berperan penting dalam meningkatkan kemampuan sosial ABK, meskipun masih menghadapi keterbatasan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan sistemik, pelatihan guru, serta penyediaan fasilitas yang memadai agar layanan pembelajaran dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan, sehingga ABK mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial dan mengembangkan kemandirian di masa depan.