Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Aplikasi Mobile Sensing Jentik untuk Optimalisasi Pendataan Angka Bebas Jentik oleh Kader Jumantik di Kabupaten Jember Yuana, Dia Bitari Mei; Agasta , Ira Amelia; Saputro , Muhammad Adi; Sulistyaningsih , Eka; Sesulihatien , Wahjoe Tjatur; Rohmah , Etik Ainun
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): Available online
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i4.551

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jember yang menempati peringkat ketiga kasus tertinggi di Jawa Timur. Salah satu indikator pengendalian DBD adalah Angka Bebas Jentik (ABJ), namun capaian ABJ Jember pada tahun 2024 hanya 92%, masih di bawah standar nasional >95%. Pendataan manual yang dilakukan kader jumantik dinilai kurang efektif karena membutuhkan waktu lama, rawan kesalahan, dan sering terlambat dijadikan dasar kebijakan. Program pengabdian masyarakat ini mengimplementasikan aplikasi mobile sensing “SI Jentik” di Posyandu Alamanda 86, Kecamatan Patrang, dengan melibatkan Kader Jumantik Jember Hebat (JJH), Puskesmas Patrang, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, implementasi, serta monitoring dan evaluasi. Hasil implementasi menunjukkan kader mampu memanfaatkan aplikasi untuk pemeriksaan jentik dan pelaporan ABJ secara real-time, dengan total 50 laporan terkumpul selama uji coba. Dibandingkan metode manual, aplikasi ini terbukti meningkatkan kecepatan, akurasi, serta mengurangi kesalahan pelaporan. Survei kepuasan mitra menunjukkan mayoritas kader menilai aplikasi mudah digunakan dan membantu tugas rutin mereka. Kendala utama yang ditemui adalah variasi literasi digital kader, keterbatasan perangkat, dan akses internet yang belum stabil. Secara keseluruhan, penerapan aplikasi SI Jentik efektif mendukung optimalisasi pengendalian vektor DBD di tingkat masyarakat dan berpotensi untuk diintegrasikan ke dalam sistem informasi kesehatan daerah.