Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Fisikokimia Tepung Pisang Mas Manggabarani, Saskiyanto; Tanuwijaya, Rani Rahmasari; Febriyanti, Lilian
Journal of Nursing and Health Science Vol. 2 No. 3 (2023): Edisi Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jnhs.v2i3.213

Abstract

Mas banana has the potential to be developed into flour products due to its starch, fiber, and functional compound content. This study aims to analyze the effect of various heating temperatures on the physicochemical properties of Mas banana (Musa acuminata) flour. The research design used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with four treatments, namely without heating (P0), oven heating at 60°C for 6 hours (P1), 80°C for 4 hours (P2), and 100°C for 2 hours (P3), each repeated three times. The parameters analyzed included moisture, ash, protein, fat, carbohydrate, mineral (potassium and magnesium) content, and functional properties in the form of water absorption capacity (WAC) and oil absorption capacity (OAC). The results showed that increasing the heating temperature decreased the moisture, protein, and fat content significantly (p < 0.05), while the ash and carbohydrate content increased. The potassium and magnesium content decreased by approximately 15% and 13%, respectively, due to mineral volatility during heating. WAC and OAC values increased with increasing temperature, indicating partial starch gelatinization and protein denaturation, which increased water and oil binding capacity. Darkening of the flour color at higher temperatures indicates the Maillard reaction and pigment degradation. Heating at 80°C for 4 hours (P2) produced flour with the best characteristics—low moisture content, bright color, and optimal functional properties. Therefore, medium-temperature drying is recommended to produce high-quality banana flour that is physically stable and nutritionally sound, and has potential for use in functional food product formulations.
EDUCATION AND PRODUCTION OF FUNCTIONAL FOOD FOR BREASTFEEDING MOTHERS IN THE FORM OF BANANA BAR SNACKS WITH MORINGA LEAVES Manggabarani, Saskiyanto; Tanuwijaya, Rani Rahmasari; Febriyanti, Lilian; Restiana, Gita
Journal Community Service of Health Science Vol. 2 No. 2 (2023): August
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jcshs.v2i2.226

Abstract

Masa menyusui merupakan periode penting yang membutuhkan asupan gizi optimal untuk mendukung produksi dan kualitas Air Susu Ibu (ASI). Kurangnya asupan energi, protein, vitamin, dan mineral dapat menurunkan kualitas ASI dan berdampak pada kesehatan ibu serta bayi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui dalam memanfaatkan bahan pangan lokal, khususnya pisang mas (Musa spp.) dan daun kelor (Moringa oleifera), sebagai bahan dasar pembuatan snack bar fungsional bergizi tinggi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2022 di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, dengan sasaran ibu menyusui dan kader posyandu. Metode yang digunakan meliputi edukasi gizi menggunakan media leaflet dan demonstrasi pembuatan snack bar pisang mas–daun kelor. Evaluasi dilakukan secara deskriptif untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu menyusui dari 64% menjadi 92% setelah edukasi, yang dikategorikan sangat baik. Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu mempraktikkan kembali pembuatan produk di rumah. Produk snack bar yang dihasilkan memiliki cita rasa yang disukai serta berpotensi menjadi alternatif pangan fungsional yang praktis dan bergizi bagi ibu menyusui. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi, keterampilan, serta kesadaran pentingnya pemanfaatan bahan lokal bergizi tinggi. Program ini diharapkan berkontribusi dalam peningkatan status gizi ibu dan bayi serta mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.