Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Air Gula Merah Terhadap Kebugaran Jasmani Rani Rahmasari Tanuwijaya; Agus Kristiyanto; Muchsin Doewes
Jurnal Gizi Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Gizi Unimus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.61 KB) | DOI: 10.26714/jg.6.2.2017.%p

Abstract

Endurance athletes are required to consume beverages containing electrolytes and carbohydrates during and after exercise or during the match. Palm sugar is also one type of natural sugar that contains glucose and fructose and has a low glycemic index. The type and design of this research was true experimental research with double blind. The experiment in this research is 2 groups, group of jogging with brown sugar water and group of jogging with plainmineral water with a sample of 32 people who are members of Spiji Football Club. This study was conducted in April 2007. The results obtained that the jogging exercise with brown sugar water and plain mineral water have an effect to improve the physical fitness of students offootball club. Based on data analysis, it can be seen that jogging exercise with brown sugar water treatment with mean equal to 3,54, this is higher than jogging with plainmineral water which was 2,94. Based on result of unpaired T test it was obtained result of significance as p = 0,123 which mean that it has no significant difference. Jogging exercise with brown sugar water intake can improve physical fitness higher than jogging practice with plainmineral water but has a insignificant difference Keywords: carbohydrate drinks; brown sugar water; physical training; physical fitness
Correlation Between Mother’s Infants and Young Child Feeding (IYCF) Knowledge with Nutritional Status of Toddlers Rani Rahmasari Tanuwijaya; Wahyu Permata Sri Tunggal Djati; Saskiyanto Manggabarani
Jurnal Dunia Gizi Vol 3, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v3i2.4717

Abstract

Background: Nutrition is one of the essential parts of the child's growth and development phase. Adequate nutrition intake since the early stage is associated with the nutritional status of children. One factor that affects nutritional status improvement is an appropriate infant and young child feeding (IYCF). Another important factor of the successful IYCF is the mother's infant and young child feeding (IYCF) knowledge.Subjects and method: The design of this study was a descriptive-analytic study using a cross-sectional approach. This research was conducted in Pagelaran Village, Pagelaran District, Pandeglang. The study sample was 92 mothers of toddlers. The data were collected using a questionnaire about IYCF knowledge and were analyzed using the Chi-Square test.Result: This study showed that there was no significant correlation between mother’s IYCF knowledge and nutrition status of weight-for-age (p=0.088), length/height-for-age (p=0.226), and weight-for-height or weight-for-length (p=0.226).Conclusion: The mother's knowledge of IYCF has a vital role in the success of IYCF and will improve children's nutritional status.
Hubungan Kebiasaan Makan dan Faktor Stress dengan Kejadian Gastritis di Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang Nindita Rizkiana; Rani Rahmasari Tanuwijaya
Jurnal Dunia Gizi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v4i1.4966

Abstract

Pendahuluan; Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling sering terjadi. Gastritis juga dapat disebut sebagai iritasi lambung atau radang lambung. Penyakit gastritis paling sering dikeluhkan di masyarakat dan diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami kekambuhan. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan munculnya gejala gastritis adalah kebiasaan makan dan faktor stress. Tujuan; untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dan faktor stress terhadap kejadian gastritis. Metode dan Sampel; Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel sebesar 98 responden, menggunakan teknik simple random sampling. Hasil; menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan pada pasien dengan kejadian gastritis di Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang (p=0,000), ada hubungan yang bermakna antara faktor stress pada pasien dengan kejadian gastritis di Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang (p=0,000). Kesimpulan; diperoleh bahwa kebiasaan makan dan faktor stress berhubungan dengan kejadian gastritis, dan disarankan kepada penderita gatritis untuk dapat mengontrol keadaan mental atau psikologis tubuh dalam menangani kejadian stress sehingga tidak memicu terjadinya peningkatan asam lambung.
Pentingnya Kualitas Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Silviyana Sholeha; Kusindrati Kusindrati; Rani Rahmasari Tanuwijaya; Ragil Marini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 19 No 02 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 19 Nomor 02 Tahun 2020
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v19i02.513

Abstract

Latar belakang: Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan dapat dilihat dari kepuasan pasien terhadap kualitas makanan. Pelayanan Makanan meliputi kebersihan alat makan, kesesuaian alat makan, ketepatan waktu makanan, variasi menu makan dan sikap penyaji makanan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas makanan dengan kepuasan pasien rawat inap kebidanan di RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 44 responden pada bulan September – Desember 2018. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Data kualitas makanan dan kepuasan pasien diambil menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan hasil nilai p-value: 0,001 (p>0,05). Simpulan: terdapat hubungan signifikan antara kualitas pelayanan makanan dengan kepuasan pasien rawat inap kebidanan di RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta
Status Gizi, Asupan Natrium, Asupan Serat dengan Kejadian Hipertensi: A Cross Sectional Study Dyah Opsa Condro Wati Melini; Rani Rahmasari Tanuwijaya
JURNAL NUTRISIA Vol 23 No 2 (2021): September (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jnutri.v23i2.241

Abstract

Hipertensi salah satu penyakit tidak menular yang disebut juga sebagai the silent killer karena tidak ada gejala fisik yang diketahui. Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi adalah status gizi, dan asupan makanan yaitu natrium dan serat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan status gizi, asupan natrium, dan asupan serat dengan penderita hipertensi pasien rawat jalan usia 36-45 tahun di UPT Puskesmas Jombang, Tangerang Selatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 100 orang yang dipilih menggunakan Teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan Fisher Exact. Hasil ditemukan ada hubungan antara asupan natrium dengan hipertensi (p=0,017) sedangkan status gizi dan asupan serat tidak ada hubungan dengan hipertensi dengan p-value masing-masing (p=0,515) dan (p=1,000). Kesimpulan hipertensi memiliki keterkaitan yang erat dengan asupan natrium namun sebaliknya status gizi dan asupan serat.
Saffron’s Effect on Blood Glucose Control in People with Type 2 Diabetes Mellitus Dewi Siti Oktavianti; Irfan Said; Alfonsa Reni Oktavia; Rani Rahmasari Tanuwijaya
Indonesian Contemporary Nursing Journal Volume 6 No. 2 Februari 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v6i2.18787

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a chronic disease that increase blood glucose owing to the body’s inability to make or use insulin properly. Chronic hyperglycemia is a significant issue for those with diabetes mellitus since it can result in a variety of problems. Controlling blood sugar is one of the therapies to prevent, inhibit and decrease diabetes-related problems. Consuming Saffron is a non-pharmacological way to enhance blood glucose management. Saffron include Crocins, Picrocrocin, and Safranal, all of which have hypoglycemic properties, improve insulin sensitivity, and help manage blood glucose. The purpose of this study is to assess the effect of Saffron (Crocus Sativus) on person with type 2 diabetes mellitus in terms of blood glucose control. Method: The research employed a quasi experimental approach, comprising a Pre-and post-test with control. Purposive sampling was used to split 54 respondents into two groups; 27 intervention groups and 27 control groups. The research was conducted in RW 09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara in Jakarta Selatan. The paired T Test is applied for statistical analysis. Result: The results of this study indicated that Saffron had a substantial effect on blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus in the intervention group with a P-value 0,005 (P value < 0,05). Conclusion: Saffron can be used as a non-pharmacological treatment to help control blood glucose levels and avoid diabetic complications.
Correlaction of Protein Intake, Consumption of Fruit and Vegetables, Sodium Intake in Packaged Food with the Incidence of Anemia Gita Restiana; Saskiyanto Manggabarani; Rani Rahmasari Tanuwijaya
Journal of Nutrition Science Vol 3, No 2 (2022): November, 2022
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jns.v3i2.6615

Abstract

Anemia among adolescents is still an important health problem due to adolescent growth. Anemia in adolescent girls is caused by irregular eating patterns, abstinence from eating eggs/meat/fish, a dislike of consuming vegetables, and eating habits of fast food and junk food. Objective: This study aims to determine the relationship between protein, vegetable, and fruit intake, and sodium intake in packaged foods with the incidence of anemia in adolescent girls at MA Darussa'adah Jakarta. Methods: The design of this research is a cross-sectional study with a purposive sampling technique according to the inclusion and exclusion criteria, totaling 37 respondents. This research was conducted in February 2022. The research instrument is a food recall form 2x24 hours to determine protein intake and sodium intake in packaged foods, SQ-FFQ form to determine the consumption of vegetables and fruits by interviewing respondents. Results: The statistical results of the Pearson correlation test (p 0.825) and a positive pattern of r (0.38), vegetables and fruit (p 0.333) with a positive pattern of r (0.164), sodium intake (p 0.724) with a positive pattern of r (0.60). Conclusion: there is no relationship between protein, vegetable, and fruit intake, sodium intake in packaged foods, and anemia in adolescent girls.
PERBEDAAN MINUMAN ISOTONIK ALAMI AIR KELAPA DENGAN AIR GULA AREN TERHADAP STATUS HIDRASI DAN PERFORMA ATLET FUTSAL Anggraini, Revita Dwi; Pradana, Arya Kemal; Manggabarani, Saskiyanto; Tanuwijaya, Rani Rahmasari
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.668

Abstract

Futsal merupakan olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik yang lebih dibandingkan dengan sepak bola. Banyaknya tenaga yang dikeluarkan oleh pemain mengakibatkan kelelahan sebelum pertandingan berakhir. Kelelahan dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi dan menurunkan performa. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa dan air gula aren terhadap status hidrasi dan performa pada pemain futsal SMK Makarya 1 Jakarta. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling diperoleh sebanyak 18 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok air kelapa muda, air gula aren muda dan air mineral (p-value=0,00) terhadap status hidrasi. Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok air kelapa muda dan air gula terhadap performa (p-value=0,027 dan p-value=0,028). Tidak terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok air mineral terhadap performa (p-value=0,917). Adanya peningkatan status hidrasi dan performa lebih tinggi pada kelompok air kelapa dibandingkan dengan air gula aren dan air mineral. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelompok yang mengonsumsi air kelapa muda lebih efektif meningkatkan status hidrasi dan performa.
Rasio Lingkar Pinggang Panggul, Asupan Serat, Betakaroten dengan Kadar Gula Darah: A Cross Sectional Study Tanuwijaya, Rani Rahmasari; Hutabarat, Setyowati Erineta; Manggabarani, Saskiyanto
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i1.6250

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus merupakan kondisi dimana tubuh seseorang memiliki kadar gula darah yang melebihi batas normal. Faktor yang mempengaruhi diabetes melitus salah satunya adalah, asupan makan dan kelebihan berat badan. Konsumsi lemak yang tinggi dapat meningkatkan rasio lingkar pinggang panggul yang selanjutnya berhubungan dengan kadar gula darah. Asupan serat dan betakaroten yang baik juga mempengaruhi penurunan kadar gula darah.Tujuan: Menganalisis hubungan antara rasio lingkar pinggang panggul, asupan serat dan asupan betakaroten dengan kadar gula darah pada Guru Sekolah Dasar. Metode dan Sampel; Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 120 guru di wilayah kecamatan Cilandak. Teknik pengambilan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi adalah guru SD yang bekerja di wilayah kecamatan Cilandak, berusia 25-60 tahun, bersedia menjadi responden dan tidak berpuasa. Adapun kriteria eksklusi yaitu responden tidak menyetujui untuk berpartisipasi, memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, serta mengonsumsi obat penurun kadar glukosa darah. Variabel dalam penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang panggul, asupan serat dan betakaroten serta kadar gula darah yang diuji menggunakan uji korelasi spearman. Hasil: Sebanyak 68% responden memiliki rasio lingkar pinggang panggul tidak normal. Sebagian besar responden memiliki asupan serat yang kurang kurang yaitu sebesar 88%. Sebanyak 92% responden memiliki asupan betakaroten yang kurang. Sebesar 100% responden memiliki kadar gula darah sewaktu normal. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan rasio lingkar pinggang panggul (p=0,098), asupan serat (p=0,245), asupan betakaroten (p=0,392) dengan kadar gula darah. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang panggul, asupan serat, dan betakaroten dengan kadar gula darah.Kata Kunci: Betakaroten, Serat, Kadar Gula Darah, Rasio Lingkar Pinggang Panggul.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT, KUALITAS TIDUR, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP YPUI DI PARUNG BOGOR Nurdiyani, Siti; Said, Irfan; Tanuwijaya, Rani Rahmasari
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health), No
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi pada remaja, baik kekurangan maupun kelebihan gizi, menjadi perhatian utama karena pengaruhnya terhadap kesehatan serta kualitas sumber daya manusia. Beberapa faktor seperti konsumsi serat, kualitas tidur, dan aktivitas fisik memiliki peran penting dalam menentukan status gizi remaja. Serat yang bersumber dari buah, sayuran, dan biji-bijian membantu menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mencegah penyakit metabolik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara konsumsi serat, kualitas tidur, dan aktivitas fisik terhadap status gizi remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional, dengan sampel sebanyak 218 siswa kelas VII dan VIII di SMP YPUI Parung Bogor, yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil menunjukkan bahwa 47,2% remaja memiliki status gizi normal, sedangkan 52,8% tidak normal. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dan status gizi (p=0,091). Namun, terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,046) dan aktivitas fisik (p=0,002) dengan status gizi. Sebagian besar responden memiliki konsumsi serat yang cukup (60,9%), kualitas tidur yang baik (55%), dan tergolong tidak aktif secara fisik (90,8%). Berdasarkan hasil ini, disimpulkan bahwa konsumsi serat tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi, sedangkan kualitas tidur dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan edukasi terkait pentingnya konsumsi serat, kualitas tidur, serta aktivitas fisik, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, serta mendorong penelitian lanjutan pada populasi remaja.