Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EDUCATION AND PRODUCTION OF CRISPY BROWNIES AS A FUNCTIONAL FOOD FOR ANEMIA MOTHERS WITH MORINGA LEAF FLOUR SUBSTITUTION Tanuwijaya, Rani Rahmasari; Manggabarani, Saskiyanto; Salim, Sahila Tania
Journal Community Service of Health Science Vol. 4 No. 1 (2025): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jcshs.v4i1.225

Abstract

Anemia defisiensi besi pada ibu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada peningkatan risiko komplikasi kehamilan, pertumbuhan janin terhambat, dan penurunan kualitas hidup. Upaya pencegahan anemia perlu mengintegrasikan edukasi gizi dan intervensi berbasis pangan lokal yang mudah diterapkan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibu mengenai pencegahan anemia melalui edukasi dan demonstrasi pembuatan brownies crispy berbasis tepung daun kelor sebagai pangan fungsional. Kegiatan dilaksanakan di Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor pada tahun 2024, melibatkan 40 ibu balita. Metode kegiatan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi pembuatan produk, serta evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test yang dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta mengenai anemia, dengan lebih dari 87% peserta mengalami peningkatan skor setelah edukasi. Peserta juga memperoleh keterampilan dalam mengolah brownies crispy berbahan dasar daun kelor dan pisang mas yang dinilai mudah dipraktikkan, disukai keluarga, serta memiliki potensi meningkatkan asupan mikronutrien, terutama zat besi. Pendekatan praktik langsung terbukti efektif meningkatkan motivasi, kemandirian, dan penerapan ilmu gizi di tingkat rumah tangga. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pangan lokal fungsional dapat menjadi strategi promotif dan preventif yang relevan dalam penanggulangan anemia. Program lanjutan diharapkan mencakup sesi rutin edukasi gizi dan pengembangan formulasi produk untuk optimalisasi kandungan gizi.