Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD N 192/II SUNGAI BULUH Hapiz, Hapiz; Aswan, Nur; Khotimah, Siti; Syutarman, Syutarman
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 3 (2025): Volume 8 No. 3 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i3.52291

Abstract

Penelitian ini bermula dari hasil pelaksanaan PPLK ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila masih terdapat beberapa permasalahan, antara lain pendidik belum melakukan variasi dalam pembelajaran, belum memanfaatkan media yang menarik untuk menunjang proses pembelajaran, serta kurang memberikan perhatian terhadap peserta didik yang berbicara dengan teman saat kegiatan belajar berlangsung. Kondisi ini menyebabkan siswa kurang aktif dan hasil belajar belum mencapai target yang diharapkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada peserta didik kelas IV SD Negeri 192/II Sungai Buluh dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila pada Semester II Tahun Pelajaran 2025–2026. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Make a Match berbantuan media kartu bergambar dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila peserta didik kelas IV SD Negeri 192/II Sungai Buluh. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas pendidik, terjadi peningkatan pada siklus I, hanya 60,29% peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 39,71% lainnya belum mencapai KKM. Setelah perbaikan dilakukan pada siklus II, ketuntasan belajar meningkat menjadi 83,71%, dan hanya 16,29% peserta didik yang belum tuntas.