Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Anak Di RS Ibnu Sina Tahun 2021 - 2023 Khairunnisa, Siti Fayka; Wahyu, Sri; Gayatri B., Sri Wahyuni; Safitri, Asrini; Arfah, Arni Isnaini
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 8 No. 1 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v8i1.9666

Abstract

Salah satu faktor yang berperan dalam kejadian DBD adalah status gizi, yang berpengaruh terhadap respons imun tubuh dalam menghadapi infeksi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak dengan status gizi kurang maupun obesitas lebih berisiko mengalami DBD dengan derajat yang lebih berat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita pada pasien anak Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 – 2023, mengetahui status gizi pada pasien anak Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 – 2023, serta untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan derajat Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 - 2023. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian analitik deskriptif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa karakteristik penderita pada pasien anak Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 – 2023 memiliki mayoritas penderita dengan jenis kelamin perempuan dan usia antara 6 – 10 tahun serta derajat infeksi terbanyak yang datang rawat inap adalah DBD Grade. Hasil menunjukkan bahwa status gizi terbanyak pada pasien anak Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 – 2023 adalah status gizi baik (Health Weight). Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan derajat Demam Berdarah Dengue (DBD) di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2021 – 2023. Maka dapat disimpulkan bahwa status gizi berperan dalam tingkat keparahan DBD pada anak, sehingga pemantauan status gizi dapat menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan dan penanganan DBD.