Tinnitus subjektif merupakan persepsi suara yang tidak berhubungan dengan bunyi fisik, dan hanya dapat didengar oleh individu yang mengalaminya. Faktor risiko keluhan tinnitus subjektif bisa bersumber dari faktor individu maupun faktor pekerjaan. Faktor individu yakni usia, jenis kelamin, penggunaan obat, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan kesehatan mental. Faktor pekerjaan ialah intensitas bising, masa kerja, lama kerja, pemakaian Alat Pelindung Telinga, dan paparan getaran. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang hubungan dengan keluhan tinnitus subjektif pada pekerja bagian produksi di industri meubel PT. Faninda Jaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja di bagian produksi industri meubel PT. Faninda dengan penentuan sampel menggunakan Sampling jenuh (exhaustive sampling) yang berjumlah 52 orang. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kesalahan (?) = 5%. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi faktor intensitas bising (p-value = 0,025), faktor tekanan darah (p-value = 0,691), faktor masa kerja (p-value = 0,002), faktor lama kerja (p-value = 1,000), dan faktor usia (p-value = 0,009). Simpulan ada hubungan faktor intensitas bising, masa kerja, dan usia dengan keluhan tinnitus subjektif pada pekerja bagian produksi industri meubel PT. Faninda Jaya. Dan tidak ada hubungan faktor tekanan darah dan lama kerja dengan keluhan tinnitus subjektif pada pekerja. Disarankan bagi pemillik PT. Faninda Jaya untuk mengelola manajemen K3 lebih baik, bagi pekerja untuk lebih menyadari kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.