Rouli anastasia Sihombing
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PEMERATAAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG Sahala Fransiskus Marbun; Claudya Carolin Sihombing; Rouli anastasia Sihombing; Rosa anjelina manik; Dina Mendrofa
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian fasilitas pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah di kecamatan medan tembung. Sebagai wilayah peri-urban yang berfungsi sebagai penyangga inti kota, kecamatan ini menghadapi tekanan ganda: arus urbanisasi yang pesat dan pertumbuhan demografis alami yang tinggi. Di tengah implementasi kebijakan Sistem Zonasi nasional yang secara filosofis menuntut kedekatan jarak geometris antara tempat tinggal siswa dengan sekolah, kesiapan infrastruktur sisi penawaran (supply-side readiness) menjadi variabel determinan yang seringkali terabaikan dalam diskursus kebijakan. Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang dipadukan dengan analisis spasial dan teknik kalkulasi Service Load Ratio (Rasio Beban Layanan), penelitian ini mengevaluasi kesenjangan struktural yang menganga antara demand (populasi usia sekolah) dan supply (kapasitas sekolah negeri). Temuan empiris menyingkap sebuah ketimpangan yang ekstrem dan sistemik: dari total populasi usia sekolah sebanyak 30.530 anak, fasilitas pendidikan publik yang tersedia hanya berjumlah 21 unit. Analisis rasio kritis mengungkapkan beban layanan yang tidak realistis dan tidak manusiawi, di mana secara agregat satu sekolah negeri harus menanggung beban layanan potensial terhadap 1.453 siswa. Defisit paling parah dan bersifat absolut ditemukan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan ketiadaan total (0 unit) sekolah negeri. Kondisi ini menciptakan "zona buta" layanan publik (public service blind-spot) yang secara efektif memaksa terjadinya eksklusi sosial bagi kelompok ekonomi lemah. Studi ini menyimpulkan bahwa dominasi sektor privat telah menggeser paradigma pendidikan di Medan Tembung dari barang publik (public goods) yang menjamin kesetaraan, menjadi komoditas pasar (market commodities) yang eksklusif. Hal ini berpotensi memperburuk stratifikasi sosial, memperlebar jurang ketimpangan, dan secara permanen menghambat mobilitas vertikal masyarakat berpenghasilan rendah yang terjebak dalam siklus kemiskinan struktural.