Amani, Hasna Nareswari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL TERHADAP HILANGNYA IDENTITAS BUDAYA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAKANAK MELALUI KARYA SENI INSTALASI Amani, Hasna Nareswari; Rachmawanti, Ranti; Rohadiat, Vega Giri
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya tugas akhir ini berjudul “Representasi Kritik Sosial terhadap Hilangnya IdentitasBudaya dalam Permainan Tradisional Anak-Anak melalui Karya Seni Instalasi.” Karya inidilatarbelakangi oleh kegelisahan terhadap pergeseran budaya bermain anak-anak di era digital, dimana permainan tradisional seperti engklek mulai tergantikan oleh aktivitas digital yang bersifatindividual dan pasif. Akibatnya, nilai-nilai sosial, komunal, dan budaya lokal yang terkandung dalampermainan tersebut turut memudar. Melalui pendekatan kritik sosial, karya ini menyampaikankegelisahan tersebut dengan menyoroti hilangnya identitas budaya akibat perubahan gaya hidupanak-anak yang semakin terpaut pada teknologi. Instalasi ini disusun menggunakan sembilanmonitor komputer 19 inci yang membentuk pola permainan engklek klasik, menampilkan animasistop motion bergaya gambar crayon anak-anak. Setiap layar menyajikan elemen visual yangmerepresentasikan fragmen kenangan bermain—seperti lemparan batu, kaki melompat, hinggatawa anak-anak. Layar dimodifikasi dengan penghilangan lapisan polarisasi, sehingga hanya dapatdilihat melalui selembar filter film polarisasi, sebagai metafora bahwa kenangan masa kecil kinitersembunyi di balik gaya hidup modern. Karya ini tidak hanya menyampaikan kritik terhadaplunturnya budaya bermain, tetapi juga menawarkan bentuk adaptasi digital sebagai solusi. Denganmenyatukan unsur tradisional dan teknologi, instalasi ini bertujuan mengajak generasi muda untukkembali mengenal dan menghargai permainan tradisional dalam kemasan yang lebih kontekstualdan relevan. Teknologi dalam karya ini bukan sebagai lawan, melainkan jembatan untukmenghidupkan kembali budaya yang hampir terlupakan.Kata kunci: Teknologi, Kritik Sosial, Permainan Tradisional, Identitas Budaya, Adaptasi Digital,Anak-Anak, Seni Instalasi