Apriliyanti, Meliyani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Caring Transkultural Pada Pasien Gangguan Neurologis Epilepsi Melalui Teori Madeleine Leininger Manumara, Theophylia Melisa; Azzizah, Syifa Nurul; Aulia, Dea Lova; Arianti, Elfira Putri; Sofia, Resfiany; Apriliyanti, Meliyani; Yasiin, Neng Assay; Pambudi, Muhammad Danang Prasetyo Agung
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/pthq8k09

Abstract

Gangguan neurologis seperti epilepsi merupakan kelainan pada sistem syaraf dalam tubuh. Sebagian orang mengaitkan epilepsi ini sebagai hal mistis dikarenakan kejang-kejang secara tiba-tiba, meronta ronta hingga mulut berbusa saat epilepsi menyerang penderitanya. Pendekatan pelayanan kesehatan dalam menangani pasien epilepsi tidak hanya dari aspek medis tetapi juga psikososial serta budaya. Tujuan: Melakukan pendekatan biomedis dan transkultural agar dapat memperkuat hubungan terapeutik serta menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan. Metode: Proses pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri dan mengunduh artikel dari database Google Scholar dan PubMed menggunakan kata kunci “budaya”, “epilepsi”, “stigma masyarakat”, dan “caring”. Hasil: menunjukkan peran perawat dalam menerapkan model caring transkultural sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pasien dengan gangguan neurologis. Penerapan teori Madeleine Leininger menjadi dasar yang sangat penting dalam memahami nilai, kepercayaan, dan budaya pasien sehingga perawat mampu memberikan asuhan yang lebih efektif. Jurnal internasional menunjukkan bahwa psikologi positif dapat menurunkan tingkat kecemasan, dan meningkatkan kepatuhan terapi pada pasien neurologis anak maupun dewasa. Kesimpulan: kolaborasi antar keyakinan sangat diperlukan untuk pelayanan neurologi yang berorientasi pada manusia secara holistik, beretika, dan berkeadilan budaya.