Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Qualitative Study of Barebacking Factors Among MSM with HIV at Bandung City Regional General Hospital Manumara, Theophylia Melisa
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 5 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i5.51146

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that compromises the human immune system, primarily transmitted through sexual contact, needle sharing, and vertical transmission from mother to child. Men who have sex with men (MSM) are a high-risk group for HIV infection, particularly due to risky sexual behaviors such as unprotected anal intercourse, also known as barebacking. Various underlying factors influence the decision to engage in such practices. This study aims to explore the factors that encourage MSM to engage in barebacking behavior. A qualitative phenomenological approach was employed better to understand MSM's lived experiences regarding this behavior. The study involved in-depth interviews with seven MSM participants recruited from a Bandung City, Indonesia hospital. All participants were private-sector employees with a high school educational background, and their ages ranged from 26 to 38 years. Thematic analysis of interview transcripts revealed four dominant themes: (1) limited knowledge about HIV and its transmission, (2) trust in sexual partners, (3) pursuit of sexual pleasure, and (4) emotional vulnerability, particularly fear of being abandoned by a partner. These findings highlight the need for targeted interventions that address not only knowledge gaps but also emotional and relational factors influencing sexual decision-making. Public health programs should consider a more empathetic and inclusive approach to reduce the incidence of risky sexual behaviors and ultimately lower HIV transmission rates among MSM populations..
Sosialisasi Peningkatan Kesadaran dan Pencegahan HIV/AIDS di Pondok Pesantren AL-IHYA Lembang Bandung Ramadhan, Muhammad Deri; Manumara, Theophylia Melisa; Fikhra, Tsulits Alaziza Adiguna; Setiawati, Indri; Ruhiyat, Bella Noviyanti; Rohmani, Elisa Sophia Nur; Mayliana, Linda; Saparani, Aulia; Fadila, Mega Nazwah; Wulandina, Wulandina; Kurniawan, Kurniawan; Mulyadi, Muhamad Nasrul Eka
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/452fff08

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel T CD4 yang dapat berujung pada Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Di Indonesia, prevalensi HIV di kalangan remaja menunjukkan angka yang mengkhawatirkan dengan 431 kasus tercatat di Jawa Barat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang HIV/AIDS melalui pendidikan kesehatan di Pondok Pesantren AL-IHYA Lembang dengan melibatkan 21 santriwati dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini. Metode yang dilakukan ialah edukatif dengan melakukan pre-post test, pemaparan materi dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dari hasil pre-test yang menunjukkan pengetahuan awal santriwati masih rendah dengan hanya 23.8% peserta memiliki pengetahuan baik tentang HIV/AIDS, meningkat menjadi 76,2% pasca edukasi. Hal ini menunjukkan efektivitas pendidikan kesehatan dengan metode edukatif dapat meningkatkan pengetahuan santriwati terhadap HIV/AIDS. Dengan meningkatnya pengetahuan, diharapkan santriwati dapat lebih berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kegiatan ini menekankan pentingnya edukasi mengenai HIV/AIDS di kalangan remaja, untuk mengurangi stigma terhadap ODHA dan meningkatkan kesadaran pencegahan HIV/AIDS.
Sinergi edukasi HIV/AIDS di Sekolah Menengah Kejuruan Dharma Bhakti Indonesia : peran dosen dan mahasiswa dalam membangun generasi peduli kesehatan Manumara, Theophylia Melisa; Amelia, Kartika Ghina; Anggraeni, Nina; Kartika, Nazwa Sapparingga Amalia; Maulani, Nabila Apriliana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.32573

Abstract

Abstrak HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, ditularkan melalui darah, ASI, air mani, dan cairan vagina. Jika tidak ditangani, HIV berkembang menjadi AIDS, kondisi di mana tubuh sangat rentan terhadap infeksi. Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun terapi dapat menekan virus dan mencegahnya berkembang menjadi AIDS. Remaja, termasuk siswa SMK, merupakan kelompok rentan karena kondisi emosional yang belum stabil, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, serta kecenderungan mencoba hal-hal baru. Kurangnya informasi yang benar serta maraknya mitos menjadikan mereka berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi mengenai penyakit HIV dan AIDS, sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat prevalensi HIV dan AIDS di masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di SMK Dharma Bakti Indonesia dengan 28 peserta dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Media yang digunakan berupa leaflet, serta metode ceramah, diskusi, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test menggunakan Kahoot. Materi meliputi pengertian, penyebab, gejala, cara penularan, pencegahan, dan pengobatan HIV/AIDS. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan. Kata kunci : HIV; AIDS; penyuluhan; kesehatan; remaja. Abstract HIV is a virus that attacks the immune system, transmitted through blood, breast milk, semen and vaginal fluids. If left untreated, HIV progresses to AIDS, a condition in which the body is highly susceptible to infection. There is currently no cure for HIV, but therapy can suppress the virus and prevent it from developing into AIDS. Adolescents, including vocational students, are a vulnerable group due to their unstable emotional state, lack of knowledge about reproductive health, and tendency to try new things. Lack of correct information and rampant myths put them at high risk of HIV/AIDS transmission. The purpose of this activity is to increase students' knowledge about HIV and AIDS, so that it is expected to reduce the prevalence rate of HIV and AIDS in the community. The activity was held at SMK Dharma Bakti Indonesia with 28 participants from the Software Engineering department. The media used were leaflets, as well as lecture, discussion, and evaluation methods through pre-test and post-test using Kahoot. The materials included the definition, causes, symptoms, modes of transmission, prevention, and treatment of HIV/AIDS. The evaluation results showed an increase in student understanding after participating in the activity. Keywords: HIV; AIDS; counseling; health; youth.
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Manumara, Theophylia Melisa; Nasihin, Nurul Awalliyah; Verawati, Siti; Ahmanda, Tiara Putri; Salsabilla, Shella; Subagdja, Nurul Aulia; Himawan, Verdi Yusuf; Ulum, Nayla Puteri Syaumi; Zamasi, Grace Angeliqch Chrystina Zamasi
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/bn5d7285

Abstract

Kesehatan reproduksi suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial secara utuh.Remaja  merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa yang meliputi perubahan meliputi perubahan fisik, perubahan hormon, perubahan psikologi dan sosial. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi guna untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi agar dapat mencegah terkena penyakit menular seksual melalui perilaku seksual yang menyimpang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam menjaga kesehatan reproduksi, sehingga dapat menurunkan prevalensi penyakit menular seksual pada kalangan remaja. Metode yang digunakan yaitu metode edukatif dengan cara memberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi dan perilaku seks bebas dikalangan remaja. Hasil pelaksanaan kegian PKM ini berupa peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi ditunjukkan dengan hasil dari post test pada siswa-siswi yang dapat terjawab dengan baik. Dari hasil pelaksanaan kegiatan PKM ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik mengenai kesehatan reproduksi dapat meningkatkan kesadaran akan cara menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan benar guna untuk mengurangi penyakit menular seksual.  
Penyuluhan Lupus Eritematosus Sistemik untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Perempuan di SMKS Bandung Barat Ramadhan, Muhammad Deri; Manumara, Theophylia Melisa; Nirwanti, Elsa Sandari Ayudia; Lerian, Sopia Nurma Yunita; Alifiyah, Syfa Rahma Nur; Amelia, Nita; Feronika, Adinda Siska; Maryati, Gina; Dila, Neng; Fauzan H, Muhammad Triananda; Jesen; Faqihudin, Muhammad Rizky
Connection : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli - Desember
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/connection.v5i2.11847

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun kronis yang lebih sering terjadi pada remaja perempuan. Remaja adalah fase peralihan dari anak - anak menuju dewasa yaitu usia 11 - 24 Tahun. Kurangnya akses terhadap informasi kesehatan yang akurat di Masyarakat menyebabkan rendahnya pemahaman mengenai LES, sehingga penderita terlambat mendapatkan pertolongan dan berujung komplikasi hingga kematian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa penyuluhan dilakukan pada 4 Juni 2025, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mencegah komplikasi LES. Penyuluhan dilaksanakan pada 20 Remaja Perempuan kelas XI Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis SMKS Bandung Barat menggunakan metode Edukatif yang terdiri dari 2 proses yaitu persiapan (pembagian tugas panitia, survei lokasi, pendekatan pada pihak sekolah, wawancara kebutuhan siswa, penjadwalan Penyuluhan) dan pelaksanaan (Penyampaian Materi secara Interaktif kemudian distribusi pre-test, post-test yang telah teruji validitasnya). Hasil penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman Remaja perempuan secara signifikan dibuktikan dari nilai rata-rata pre test 40 poin dan post-test 98 poin. Kesimpulan dari Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai LES dan mencegah komplikasi LES pada penderita
Preventing and Managing Radial Artery Bleeding following Transradial Procedures: Strategies and Considerations Istianah, Istianah; Peristiowati, Yuly; Hariyono, Hariyono; Manumara, Theophylia Melisa; Sani, Miftahuddin
Journal Of Nursing Practice Vol. 9 No. 1 (2025): October
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v9i1.916

Abstract

Background: Cardiac catheterization is an invasive diagnostic procedure using one or more catheters inserted into the heart and certain blood vessels to determine the degree of narrowing in the coronary arteries. Catheterization access through the radial artery shows better results that are not free from complications of bleeding and hematoma. Purpose: To determine whether there is a relationship between the duration of mechanical compression of the radial artery and the incidence of bleeding. Methods: Quantitative cross Sectional . The sample size was 40 patients, divided into 2 groups, namely 20 respondents who in aff mechanical compression at three hours and 20 respondents at four hours. Results: Observations were made every 15 minutes in the first hour, every 30 minutes in the second hour, and every 1 hour in the following hours. Research results: The chi-square test obtained p = 0.038¸ p value ≤ α (0.05) then H0 was rejected, which is statistically interpreted as a relationship, so it can be concluded that there is a significant relationship between the duration of aff mechanical compression on the radial artery and bleeding in post-operative corangiography patient. Conclusion: There is a significant relationship between the duration of aff mechanical compression of the radial artery and bleeding in post corangiography standby PCI patients. Optimal compression duration is essential to minimize bleeding complications and improve the safety of the procedure.
Cerdas seksual, cegah HIV: Edukasi penyakit HIV/AIDS pada Kalangan Remaja Sebagai Salah Satu Kelompok Berisiko di SMAN 1 Banjaran Manumara, Theophylia Melisa; Dewi , Rahma Sukma; Ulum, Nayla Puteri Syaumi Ulum; Zamasi, Grace Angeliqch Chrystina
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/z1n6s453

Abstract

Abstrak Human Immunodeficiency Virus ialah jenis virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia khususnya sel darah putih yaitu CD4 yang kemudian menyebabkan malfungsi system imun yang dapat mengakibatkan tubuh mudah terinfeksi penyakit lain yang dikenal dengan acquired immuno deficiency syndrome. Salah satu kelompok yang memiliki risiko terkena penyakit HIV yaitu remaja. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini remaja banyak mencoba hal-hal baru salah satunya yaitu dengan berhubungan seksual baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis yang mengakibatkan risiko terkena penyakit HIV. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kesehatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada siswa siswi di SMAN 1 Banjaran Bandung mengenai penyakit HIV AIDS. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu menggunakan metode edukatif menggunakan media audiovisual dengan 100 orang siswa siswi. Hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini didapatkan perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan mengenai penyakit HIV menggunakan media audiovisual. Tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi Kesehatan mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dikarenakan metode edukatif yang dilakukan menggunakan media audiovisual yang menarik bagi siswa siswi sehingga menimbulkan rasa keinginan untuk mempelajari penyakit HIV yang diharapkan dapat membangun kesadaran akan pencegahan penyakit HIV/AIDS.    KATA KUNCI : HIV ; AIDS ; Edukasi ; Pencegahan ; Remaja   Abstract   The Human Immunodeficiency Virus is a type of virus that attacks the human immune system, particularly white blood cells known as CD4 cells, causing the immune system to malfunction and making the body susceptible to other diseases, a condition known as acquired immune deficiency syndrome. One group at risk of contracting HIV is adolescents. Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. During this period, adolescents try many new things, one of which is sexual intercourse with both same-sex and opposite-sex partners, which increases their risk of contracting HIV. The purpose of this health service activity was to increase the knowledge and awareness of students at SMAN 1 Banjaran Bandung about HIV/AIDS. The method used in this activity was an educational method using audiovisual media with 100 students. The results of this community service activity showed a change in knowledge before and after the health education on HIV using audiovisual media was provided. The level of knowledge after the health education session showed a significant increase. This was due to the educational method used, which employed audiovisual media that was appealing to the students, thereby sparking their interest in learning about HIV, which is expected to build awareness about the prevention of HIV/AIDS.    KEYWORDS: HIV; AIDS; Education; Prevention; Adolescents
Factors Associated with Safe Sexual Behavior Among MSM Living with HIV: A Scoping Review Manumara, Theophylia Melisa; Ibrahim, Kusman; Rahayu, Urip
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 4 No. 11 (2024): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v4i6.1468

Abstract

Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks lymphocytes, leading to a gradual decline in the body's immune system and increasing susceptibility to various diseases, including Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Men who have sex with men (MSM) are at a higher risk of contracting HIV/AIDS due to unsafe sexual behavior. Objective: This scoping review aims to explore the factors associated with safe sexual behavior in MSM Living with HIV. Method: The scoping review is based on the framework by Arksey and O'Malley. A literature search involved various databases, such as EBSCO, PubMed, Science Direct, and CINAHL I, with the keywords: "Factors Associated" AND "Safe Sex Behavior" AND "Men Who Have Sex With Men OR MSM OR LSL". The selection process for research articles involved the use of inclusion criteria. The results were analyzed by extracting data into a data mapping table (PRISMA Flow Diagram). Results: 20 articles discussed factors related to safe sexual behavior among men with HIV/AIDS. These factors include individual perception, knowledge, and values. Discussion: It can be concluded that individual perception strongly influences safe sexual behavior among men, as individual perceptions can guide and motivate behavior.
Peran Caring Transkultural Pada Pasien Gangguan Neurologis Epilepsi Melalui Teori Madeleine Leininger Manumara, Theophylia Melisa; Azzizah, Syifa Nurul; Aulia, Dea Lova; Arianti, Elfira Putri; Sofia, Resfiany; Apriliyanti, Meliyani; Yasiin, Neng Assay; Pambudi, Muhammad Danang Prasetyo Agung
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/pthq8k09

Abstract

Gangguan neurologis seperti epilepsi merupakan kelainan pada sistem syaraf dalam tubuh. Sebagian orang mengaitkan epilepsi ini sebagai hal mistis dikarenakan kejang-kejang secara tiba-tiba, meronta ronta hingga mulut berbusa saat epilepsi menyerang penderitanya. Pendekatan pelayanan kesehatan dalam menangani pasien epilepsi tidak hanya dari aspek medis tetapi juga psikososial serta budaya. Tujuan: Melakukan pendekatan biomedis dan transkultural agar dapat memperkuat hubungan terapeutik serta menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan. Metode: Proses pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri dan mengunduh artikel dari database Google Scholar dan PubMed menggunakan kata kunci “budaya”, “epilepsi”, “stigma masyarakat”, dan “caring”. Hasil: menunjukkan peran perawat dalam menerapkan model caring transkultural sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pasien dengan gangguan neurologis. Penerapan teori Madeleine Leininger menjadi dasar yang sangat penting dalam memahami nilai, kepercayaan, dan budaya pasien sehingga perawat mampu memberikan asuhan yang lebih efektif. Jurnal internasional menunjukkan bahwa psikologi positif dapat menurunkan tingkat kecemasan, dan meningkatkan kepatuhan terapi pada pasien neurologis anak maupun dewasa. Kesimpulan: kolaborasi antar keyakinan sangat diperlukan untuk pelayanan neurologi yang berorientasi pada manusia secara holistik, beretika, dan berkeadilan budaya.
Dampak Penerapan Caring Jean Watson terhadap Kepuasan dan Kesejahteraan Pasien: Literature Review Metilda; Manumara, Theophylia Melisa; Novianti, Neng Elysa; Novianti, Gashella Eka Putri; Nurzahra, Aulia; Nafhan, Maycha Aqlima Mahardany; Adianingsih, Nensi; Andriyasa, Raissa Intania; Hapsah, Reina Ainun; Setiawan, Ryane Putra; Fauziah, Anida; Irsalina, Fadia; Agustina, Fauziyah Tri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v17i2.3159

Abstract

Literature review ini memiliki kebaruan (novelty) dengan menerapkan teori caring Jean Watson secara komprehensif untuk menilai dampaknya terhadap kepuasan dan kesejahteraan pasien, sehingga diharapkan mampu memberikan perspektif baru mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai human caring dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang tidak hanya berorientasi pada kepuasan, tetapi juga kesejahteraan pasien secara menyeluruh. Garis besarnya, teori Jean Watson menegaskan bahwa caring tidak hanya mencakup tindakan klinis, tetapi juga merupakan wujud nilai kemanusiaan, moral, dan hubungan interpersonal yang berfokus pada penyembuhan serta kesejahteraan pasien, sehingga mampu memberikan kepuasan dan kesejahteraan sesuai harapan pasien. Literature review ini dilakukan melalui proses pengumpulan data dengan menelusuri dan mengunduh artikel dari Google Scholar, PubMed, dan MDPI sesuai kriteria kebutuhan materi yang dipublikasikan tidak lebih dari lima tahun terakhir. Hasil penelusuran terhadap 19 artikel menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat bervariasi, dipengaruhi oleh faktor budaya, agama, jenis kelamin, tingkat pendidikan, serta lama perawatan.