Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI MINUMAN BERPEMANIS DALAM KEMASAN TERHADAP KADAR GULA PADA REMAJA DI DESA PADABEUNGHAR KECAMATAN JAMPANG TENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024 Listiana, Cica; Novita, Astrid; Febriyani, Putri Agus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.46569

Abstract

Diabetes melitus diklasifikasikan sebagai penyakit metabolik kronis dan penyakit tidak menular (PTM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Faktor utama adanya penyakit ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup tidak seimbang sehingga meningkatkan konsentrasi gula darah. Diabetes sering kali terkait dengan pola makan yang tinggi gula, termasuk konsumsi minuman manis. Selain minuman berpemanis salah satu penyebab tingginya kadar gula darah pada remaja adalah kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor reisiko independent untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan di perkirakan menyebabkan kematian secara global. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini berjumlah 503 orang dengan sampel berjumlah 159 responden dengan tehnik sampel random sampling. Variabel independent yaitu aktifitas fisik dan kosumsi minuman manis dalam kemasan dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan variabel dependent yaitu kadar gula darah dengan menggunakan alat ukur glucometer. Pengolahan data editing, coding, skoring, tabulating, analisis data dengan uji Chisquare dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 159 responden hampir seluruhnya melakukan aktifitas sedang sebanyak 89 orang (56,0%) dan hampir seluruhnya remaja mengkonsumsi minuman manis dalam kemasan jarang dan sedang sebanyak 92 orang (57.9%) dan sebagian besar  responden memiliki kadar gula darah normal sebanyak 88 orang (55,3%). Nilai p Value  Pada Aktivitas fisik p = 0,785 > α = 0,05 yang berarti H0 diterima. Sedangkan pada konsumsi minuman manis dalam kemasan p Value = 0,000 < 0.05 dapat disimpulkan H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak ada hubungan aktifitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien remaja, sedangkan konsumsi minuman manis dalam kemasan ada hubungan yang signifikan terhadap kadar gula.