Peningkatan produksi pada budidaya ikan mas intensif seringkali terhambat oleh masalah mortalitas yang kompleks. Mortalitas ini jarang disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan interaksi sistemik antara praktik budidaya, kualitas lingkungan, dan patogen. Namun, banyak unit budidaya skala usaha kecil dan menengah (UKM) kekurangan alat diagnostik praktis untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah ini secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan penerapan Quality Control (QC) Tools sebagai kerangka kerja diagnostik yang efektif untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan menganalisis akar penyebab masalah kualitas dalam studi kasus di unit budidaya ikan mas. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran deskriptif. Tahap pertama menganalisis data kuantitatif dari logbook produksi perusahaan menggunakan Diagram Pareto untuk memprioritaskan masalah kualitas utama. Tahap kedua analisis akar penyebab untuk masalah prioritas menggunakan Diagram Fishbone yang diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dengan informan kunci. Hasil analisis Pareto menunjukkan bahwa kematian ikan adalah masalah vital, yang menyumbang 52% dari total kerugian massa (75 kg) per siklus. Analisis Fishbone mengidentifikasi bahwa mortalitas ini disebabkan oleh interaksi sistemik, dengan akar penyebab utama yang meliputi (1) Metode (kepadatan tebar terlalu tinggi), (2) Material (potensi benih terinfeksi penyakit), dan (3) Lingkungan/Pengukuran (kualitas air yang buruk akibat dekomposisi dan pemantauan DO/pH yang jarang). QC Tools terbukti efektif dalam membedah masalah mortalitas yang kompleks. Studi kasus ini menunjukkan bahwa masalah tersebut bersifat sistemik, didorong oleh stres akibat padat tebar yang memperburuk kondisi lingkungan dan meningkatkan kerentanan terhadap patogen. Kerangka kerja ini menyediakan alat yang praktis bagi praktisi untuk beralih dari penanganan gejala ke penyelesaian akar masalah.