Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Risk Management Analysis and Business Development Strategies for Cage Aquaculture in Tomini Bay Sastrawan, Uding; Kuntari, Wien; Warcito; Mulya, Muhammad Arif; Widodo, Bayu
Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik) Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik)
Publisher : UPT Jurnal & Publikasi Ilmiah SPs Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jm-uika.v16i2.19676

Abstract

Tomini Bay holds tremendous potential for the development of marine fish farming, particularly through the environmentally friendly and economically valuable Floating Net Cage (FNC) system. This study aims to analyze risk management and formulate development strategies for a fish farming business based on the Teaching Factory (TeFa) model at SMKN 1 Popayato, serving as an integrated vocational education model aligned with industry needs. A qualitative descriptive approach was employed, with data collected through observation, in-depth interviews, and questionnaires. The data were analyzed using SWOT analysis and a risk matrix. The results indicate that most identified risks fall into the moderate category, with one operational risk classified as high. Risk management strategies were implemented through mitigation and risk-sharing approaches, including competency-based training, human resource capacity building, partnerships with industry stakeholders, and adaptive cultivation practices in response to environmental changes. The study recommends enhancing human resource competencies and strengthening partnerships as key strategic actions to ensure the sustainability of the TeFa FNC business. These findings are expected to serve as a valuable reference for the development of productive vocational education units in the fisheries sector.
Optimizing Micro, Small, and Medium Business Assistance Programs in The Food Sector Diah Pranitasari; Anhar, M.; Adli, Khairul Nur; Warcito; Harini, Sri; Said, Meldasari; Irawan, Nico
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship Vol. 10 No. 2 (2024): IJBE, Vol. 10 No. 2, May 2024
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.10.2.422

Abstract

Background: The effectiveness of mentoring programs for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) needs to be evaluated in order to develop effective mentoring programs. Each MSME requires a different mentoring program, so it is necessary to evaluate the effectiveness of the existing mentoring program in order to design the next mentoring program. Purpose: This research aims to determine the effectiveness of the community empowerment program through mentoring MSMEs in improving the welfare of meatball traders in Jakarta implemented by Dompet Dhuafa. Design/methodology/approach: Data collection Analysis includes secondary data, field observations, in-depth interviews, and documentation. Analysis was carried out using triangulation techniques which included data reduction, presentation, and drawing conclusions. Findings/Result: The research findings can be stated as follows: 1) Collective Mentoring Program: The research results show that programs that focus on mentoring groups have a significant positive impact on cohesiveness and unity in the meatball trader community. This collaborative support plays an important role in advancing the development of micro and small businesses. Apart from that, the mentoring program is also effective in increasing traders' motivation and knowledge in entrepreneurship. 2) Financial Assistance Programs: This study underscores the importance of financial assistance programs in providing the necessary capital for microenterprises. However, this suggests that this form of aid is more suited to meeting short-term financial needs than as a long-term solution. Conclusion: There are three types of mentoring programs carried out, namely Group Mentoring, Increasing Partner Capacity Through Training, and Financial Assistance. Of the three types of mentoring programs, mentoring groups, especially in forming cohesive and family groups (recruitment results), are considered the most effective in helping meatball traders survive during the pandemic. Especially in forming groups or communities that regularly hold meetings and collectively help solve problems, maintain the cleanliness of sales equipment (carts, plates, spoons, etc.), and try to develop or find out how to make the taste of these meatballs more popular. with customers. But what they appreciated most was a community meeting that had never been held before.Originality/value (State of the art): There has been no evaluation of this program so it is very important to evaluate the implementation and impact of the mentoring program on business continuity, in order to improve the mentoring program in the future. Keywords: MSMEs, mentoring program, evaluation, effectiveness, meatball traders
Analisis Pengendalian Mutu Produk Lele Bumbu 222 melalui Pendekatan IPO–SPC Luthfiyah Candraningtyas; Cahya Mukjijat Ramdani; Istikomah Enggar Pribadi; Nabilah An Naqiyah; Zalwa Zafirah Fatin; Hyouga Nagalang; Warcito
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i2.6155

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu makanan untuk dikonsumsi. Lele kerap dijadikan berbagai olahan, salah satunya lele bumbu. Pengolahan ikan lele menjadi produk siap saji seperti Lele Bumbu 222 Bogor dapat memberikan inovasi baru yang mampu memperpanjang umur simpan serta meningkatkan daya saing produk lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mutu produk melalui IPO. Metode yang digunakan meliputi pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif (metode campuran), serta menggunakan 2 alat Statistical Process Control (SPC), yaitu Diagram Pareto dan Diagram Fishbone. Hasilnya, yaitu pada Diagram Pareto menunjukkan bahwa ketidaksamaan ukuran menjadi masalah dominan (41%) disusul oleh penurunan kualitas produk (31%) dan kerusakan kemasan (28%). Sementara itu, pada Diagram Fishbone mengidentifikasi akar masalah utama berasal dari aspek mesin, bahan, metode, serta keterbatasan tenaga kerja. 
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU TEPUNG UBI JALAR DENGAN DIAGRAM PARETO, DIAGRAM FISHBONE, DAN CHECKSHEET PADA GAPOKTAN MANDIRI JAYA Sabrina Mumtaz; Shafana Az Zahra Ramadhani; Salma Sava; Daffa Najwan Ramadhan; Nada Qoulan S.; M. Yusuf Al Faris; Warcito
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i2.6159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas tepung ubi jalar yang dihasilkan oleh Gapoktan Mandiri Jaya dengan memanfaatkan checksheet, diagram pareto, dan diagram fishbone. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada proses produksi dan wawancara dengan pengelola. Hasil dari checksheet menunjukkan adanya lima tipe cacat utama yaitu warna tepung yang terlalu gelap, kandungan air yang tinggi, tekstur yang kasar, gumpalan, dan adanya kontaminasi dari benda asing. Diagram pareto mengindikasikan bahwa dua cacat yang paling signifikan yaitu warna yang terlalu gelap (30%) dan kadar air yang terlalu tinggi (27%) menghasilkan lebih dari setengah dari total cacat yang ada. Analisis fishbone mengungkapkan bahwa penyebab utama cacat tersebut berasal dari ketidakstabilan suhu pengering, kurangnya SOP pengeringan, variasi kualitas bahan baku, keterampilan operator yang belum maksimal, dan pengawasan bahan baku untuk meningkatkan konsistensi kualitas tepung ubi jalar.
Analisis Pengendalian Mutu Produk Selai Wortel Berbasis Diagram Pareto di YBSB Zahra Aulia Pazya; Amanda Chika Alifiah; Widya Nita Aswari; Sandhika Cipta Dewanto; Shabrina Nandika Shifa Bella; Warcito
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6113

Abstract

Yayasan Bina Sarana Bakti merupakan salah satu unit produksi olahan pangan yang mengembangkan produk selai wortel. Proses produksinya menghadapi sejumlah permasalahan mutu yang berpengaruh terhadap konsistensi hasil akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengendalian mutu serta mengidentifikasi jenis kecacatan dominan pada produk selai wortel dengan menggunakan alat kendali mutu berupa check sheet, diagram pareto, dan diagram fishbone. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui observasi langsung dan wawancara pada lini produksi. Data dikumpulkan dengan mencatat jenis dan frekuensi cacat yang terjadi selama proses pengolahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengendalian mutu di Yayasan Bina Sarana Bakti belum berjalan secara optimal. Berdasarkan hasil diagram pareto, dua jenis kecacatan paling dominan ditemukan pada tahap sterilisasi wadah yang tidak sempurna dan penyimpanan di ruang lembap, masing-masing sebesar 31,25 persen. Analisis fishbone menunjukkan bahwa kedua permasalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor manusia, metode, dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pada prosedur sterilisasi serta sistem penyimpanan untuk meningkatkan kestabilan dan mutu akhir produk selai wortel  
Analisis Pengendalian Mutu Produk Rendang Domba Kaleng MT.Farm Menggunakan Pendekatan Fishbone dan Checksheet Rizky Sutan Siregar; Muthia Raihana; Danish Ara Mumtaz; Aulia Putri Fatikhatul Hikmah; Adya Prameswari Natungga; Muhammad Dava Hermawan; Warcito
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6178

Abstract

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk yang praktis, tahan lama, dan berkualitas, maka industri pangan olahan terus mengalami perkembangan. Salah satu perusahan yanng termasuk membuat inovasi yaitu MT Farm dengan produknya berupa rendang domba kaleng. Meskipun telah memiliki berbagai sertifikasi resmi seperti halal, BPOM, standar manajemen mutu ISO 9001, dan standar lainnya, proses produksi produk ini masih menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi mutu dan keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab ketidaksesuaian mutu pada rendang domba kaleng MT Farm melalui pendekatan diagram fishbone serta mengevaluasi frekuensi dan jenis ketidaksesuaian menggunakan cheksheet dan diagram pareto sebagai dasar perbaikan sistem pengendalian mutu. Data tersebut dianalisis berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara langsung kepada pihak pengelola MT Farm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu MT Farm sangat baik, tetapi masih ditemukan beberapa ketidaksesuain akibat kerusakan bahan baku dan peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan seleksi dan kompetensi karyawan, pengawasan mutu bahan, serta sistem monitoring yang lebih detail sangat dibutuhkan unutk meningkatkan kinerja perusahaan.
PENGENDALIAN MUTU BAHAN BAKU LIDAH BUAYA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA HERBAVERA Septiani; Samuel Gery Ramlan Noveleen Situmorang; Faroha Diniah; Lusi; Muhammad Rosyad Ilman; Putri Revasaibah Santosa; Warcito
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v3i2.6154

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomis tinggi yang banyak dimanfaatkan dalam industri pangan, minuman, kosmetik, serta produk kesehatan karena kandungan nutrisinya yang meliputi vitamin A, B12, C, dan E, serta sifat antibakteri dan antiinflamasi. Gel lidah buaya diketahui memiliki kemampuan mempercepat penyembuhan luka berkat kandungan senyawa bioaktifnya. Herbavera, sebuah Industri Rumah Tangga (IRT) yang beroperasi sejak 2014, memproduksi lebih dari 15 jenis produk berbahan dasar lidah buaya organik. Namun, keberlangsungan produksi Herbavera sering terkendala oleh keterbatasan pasokan bahan baku utama yang hanya diperoleh dari satu mitra petani organik di Kalisuren, Bogor. Kondisi ini berdampak pada penurunan kapasitas produksi dan potensi kehilangan konsumen. Penelitian ini bertujuan menganalisis akar permasalahan kekurangan bahan baku lidah buaya organik pada Herbavera dengan menggunakan alat pengendalian mutu, yaitu analisis fishbone. Penelitian dilakukan di lokasi produksi Herbavera di Sawangan, Depok, dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam. Analisis berfokus pada aspek mutu bahan baku serta faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan pasokannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan pasokan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan sumber daya dan modal petani, ketidakpastian jadwal panen, sulitnya memenuhi sertifikasi organik, belum optimalnya pengaturan rantai pasok, fluktuasi kapasitas produksi lahan, keterbatasan pengawasan mutu (QC), serta komunikasi dan evaluasi yang belum tersusun secara sistematis. Melalui pemetaan akar masalah dan solusi, penelitian ini merumuskan serangkaian rekomendasi yang mencakup pembinaan petani, kolaborasi rotasi panen, optimalisasi manajemen rantai pasok berbasis digital, penerapan sistem stok buffer, perbaikan kontrol lingkungan, penetapan harga premium untuk bahan organik, penyusunan MoU formal, serta evaluasi berkala.Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa penguatan kemitraan antara Herbavera dan petani organik, didukung oleh penerapan pengendalian mutu yang konsisten, menjadi strategi utama untuk mencapai keberlanjutan pasokan lidah buaya organik yang stabil dan memenuhi standar produksi.
Analisis Pengendalian Mutu Produk Susu Pasteurisasi Papidoka Farm Menggunakan Diagram Fishbone, Diagram Pareto, dan Checksheet Fathi Arkaan; Amalina Ritonga; Krisnaura Nazwa Syabilla; Jenny Gusniar; Muhammad Rafi Aqil; Tifa Sukma Asih; Warcito
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6208

Abstract

Papidoka Farm adalah peternakan kambing perah yang juga memproduksi susu pasteurisasi yang merupakan produk hilir dari hasil usahatani primer. Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab terjadinya ketidaksesuaian kualitas pada produk susu pasteurisasi Papidoka Farm. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2025 di Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah diagram fishbone, checksheet dan diagram pareto. Analisis diagram pareto dan checksheet menunjukan adanya kerusakan dari tiga kategori yaitu kerusakan bahan baku, kasus pada pengemasan, dan kasus pada distribusi. Sedangkan, analisis diagram fishbone melacak sebab terjadinya kerusakan atau cacat pada produk susu pasteurisasi melalui analisis pada man, methods, material, machine, environment, dan measurement. Perbaikan yang dapat dilakukan penambahan sumber daya manusia, pembaruan alat produksi, optimalisasi penyimpanan dan distribusi, serta penerapan evaluasi mutu (quality control) secara rutin. Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi cacat produk, menjaga konsistensi kualitas, dan memperkuat daya saing usaha.  
ANALISIS PENYEBAB RENDAHNYA EFISIENSI PAKAN PADA KAMBING PEDAGING DENGAN PENDEKATAN DIAGRAM FISHBONE DI MITRA TANI FARM BOGOR Destryadi, Mochammad Naufal; Haniyah Muthi; Alya Atiqah; Jenniver Olivia Pakpahan; Sindita Lizara; Syayid Bilal Notro Negoro; Warcito
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6284

Abstract

Penelitian ini menganalisis penyebab rendahnya efisiensi pakan pada kambing pedaging di MT Farm dengan menggunakan diagram Fishbone. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor utama penyebab rendahnya efisiensi pakan meliputi manajemen pemberian pakan yang belum terstandar, variasi kualitas bahan pakan, serta kurangnya pelatihan pekerja. Diperlukan perbaikan berupa penerapan SOP pemberian pakan, evaluasi nutrisi, dan peningkatan kompetensi tenaga kerja.
PENERAPAN DIAGRAM PARETO DAN FISHBONE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS LELE BUMBU 222 Ahmad Adzkia Khairi Elsa; Ninda Rahmawati; Syifa Ambunsuri Efendi; Ainun Salsabila Purnomo; Giant Giova Algozaly; Warcito
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6292

Abstract

UMKM pengolahan pangan memainkan peran penting dalam perekonomian, namun sering menghadapi tantangan berupa standar mutu dan konsistensi produk. Studi ini bertujuan mengidentifikasi jenis cacat produk dominan dan menganalisis akar penyebab kualitas pada proses produksi Lele Bumbu 222 di lokasi Olivia C16, Griya Kedungbadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16160, pada 1 Oktober 2025. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi kasus; data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung. Analisis menggunakan Diagram Pareto dan Diagram Fishbone. Hasil menunjukkan tiga cacat utama—ukuran tidak standar (33,3%), bumbu tidak merata (25,9%), dan kemasan vakum kurang rapat (22,2%)—yang berkontribusi 81,4% terhadap total masalah. Akar penyebab dominan berasal dari faktor manusia, metode, dan mesin. Penelitian ini mengisi gap dalam literatur kontrol kualitas UMKM pangan Indonesia yang cenderung berfokus pada industri besar. Rekomendasi mencakup pengembangan SOP, penerapan GHP, dan peningkatan teknologi pengemasan.