Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kebahagiaan dan orientasi kebahagiaan remaja berdasarkan struktur keluarga yang berbeda: keluarga utuh dan keluarga dengan orang tua tunggal. Penelitian kuantitatif komparatif ini melibatkan 244 remaja berusia 15–19 tahun yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Subjective Happiness Scale (SHS) untuk mengukur tingkat kebahagiaan subjektif dan Orientation to Happiness Scale (OTH) untuk mengevaluasi orientasi kebahagiaan dalam tiga dimensi: meaning, pleasure, dan engagement. Data dikumpulkan selama periode 20 Maret hingga 30 April 2023 melalui platform Google Form dengan informed consent tertulis dari semua partisipan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara tingkat kebahagiaan dengan orientasi meaning (r = 0.544, p < 0.001), pleasure (r = 0.490, p < 0.001), dan engagement (r = 0.453, p < 0.001). Analisis Independent Sample T-Test mengungkapkan bahwa remaja dari keluarga utuh memiliki tingkat kebahagiaan yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan remaja dari keluarga dengan orang tua tunggal (t = 3.95, p < 0.001, Cohen's d = 0.506). Dalam dimensi orientasi kebahagiaan, ditemukan perbedaan signifikan pada pleasure (t = 11.018, p < 0.001, Cohen's d = 1.408) dan engagement (t = 10.247, p < 0.001, Cohen's d = 1.309), dengan remaja dari keluarga utuh menunjukkan skor yang lebih tinggi pada kedua dimensi. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada dimensi meaning (t = 0.986, p = 0.325, Cohen's d = 0.126). Implikasi praktis dari penelitian ini menekankan pentingnya dukungan keluarga dan stabilitas emosional dalam mengoptimalkan kesejahteraan psikologis remaja.