An imbalance in blood glucose levels can lead to prediabetes, which if not properly managed, may progress to type 2 diabetes mellitus. Complications of type 2 diabetes include cardiovascular problems (heart disease, stroke), nerve damage (neuropathy), kidney damage (nephropathy), diabetic retinopathy, diabetic ulcers, as well as an increased risk of skin and oral infections, and hyperosmolar hyperglycemic coma. Walking exercise has been shown to improve insulin sensitivity and lower blood glucose levels; however, its effectiveness in individuals with prediabetes still requires further investigation. This study aimed to determine the effect of walking exercise on blood glucose levels (fasting blood glucose/FPG and 2-hour post prandial blood glucose/2hPPG) in adults with prediabetes. This quasy-experimental study used a pre-test and post-test control group design involving 24 respondents selected through purposive sampling, consisting of 12 respondents in the intervention group and 12 respondents in the control group. The walking exercise was performed for 30 minutes per day, three consecutive days per week, covering a distance of 3 kilometers, and blood glucose levels were measured using an Accu-Chek glucometer. Data were analyzed using an independent t-test. The results showed a significant difference in blood glucose levels (FPG and 2hPPG) before and after the intervention in the intervention group, while no significant difference was found in the control group (p-value = 0.001 < 0.05). It was concluded that walking exercise has a significant effect on reducing blood glucose levels (FPG and 2hPPG) (p-value = 0.001 < 0.05), and it is recommended as a preventive strategy against type 2 diabetes mellitus. ABSTRAK Ketidakseimbangan kadar gula darah dapat menyebabkan kondisi prediabetes. Kondisi ini apabila tidak dilakukan penanganan dengan baik akan berisiko berkembang menjadi diabetes mellitus tipe 2. Komplikasi diabetes tipe 2 meliputi masalah jantung dan pembuluh darah (penyakit jantung, stroke), kerusakan saraf (neuropati), kerusakan ginjal (nefropati), masalah retinopati diabetik, luka diabetik), serta peningkatan risiko infeksi kulit dan mulut, dan koma hiperglikemik hiperosmolar. Walking exercise bermanfaat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah, namun efektivitasnya pada prediabetes masih perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh walking exercise terhadap kadar gula darah (GDP dan D2PP) pada orang dewasa dengan prediabetes. Desain penelitian menggunakan quasy-experimental dengan pendekatan pre-test post-test with control group design. Penelitian ini melibatkan 24 responden yang dipilih secara purposive sampling, dengan 12 responden (kelompok intervensi) dan 12 responden (kelompok control). Walking exercie dilakukan dengan durasi 30 menit/hari yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut selama satu minggu dengan jarak tempuh 3 km dan alat ukur gula darah menggunakan Accu Check glucometer. Uji analisis menggunakan uji t-test independent. Ada perbedaan kadar gula darah (GPP dan G2PP) sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi, dan tidak ada perbedaan yg signifikan gula darah (GPP dan G2PP) pada kelompok kontrol (p-value=0,001<0,05). Ada pengaruh yang signifikan walking exercise terhadap kadar gula darah (GPP dan G2PP) (p-value=0,001<0,05). Walking exercise direkomendasikan sebagai strategi pencegahan diabetes mellitus.