Saluran irigasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan distribusi air ke petak sawah harus dalam kondisi yang baik dan terawat. Tanpa sistem irigasi yang baik, maka akan berdampak pada produktivitas pertanian. Daerah Irigasi (DI) Tulangan memiliki kondisi saluran irigasi yang rusak dari kebocoran lantai, dinding, maupun saluran masih berupa tanah asli. Akibatnya banyak terjadi kehilangan air di saluran irigasi, maka air tidak dapat memenuhi kebutuhan air irigasi di daerah hilir. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menilai kinerja saluran irigasi di DI Tulangan untuk mengidentifikasi permasalahan dan memberikan rekomendasi perbaikan di DI Tulangan. Manfaat dari kegiatan penilaian kinerja saluran irigasi di DI Tulangan ini adlaah untuk meningkatkan efisiensi irigasi dan index pertanian untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di DI Tulangan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan analisis Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI). Berdasarkan hasil survei PAI dan IKSI di DI Tulangan diperoleh nilai indeks pada enam komponen yaitu, prasarana fisik sebesar 21,58%, produktivitas tanam sebesar 11,84%, sarana penunjang sebesar 3,45%, organisasi personalia sebesar 8,75%, dokumentasi sebesar 1,5%, P3A sebesar 8%, dengan total 55,12%. Nilai IKSI DI Tulangan adalah 55,12%, masuk dalam interval 55% - 69% menunjukkan DI Tulangan memiliki kinerja “kurang dan perlu perhatian”. Komponen prasarana fisik dapat dilakukan dengan kegiatan peningkatan atau rehabilitasi jaringan irigasi untuk menaikkan Indeks Pertanaman (IP) di DI Tulangan dengan memperbaiki saluran dan bangunan air di DI Tulangan. Komponen nonjaringan fisik, dapat dilakukannya peningkatan pengelolaan irigasi di DI Tulangan serta meningkatkan pengelolaan Operasional dan Pemeliharaan.