Ayu Wardani
Program Studi Teknologi Sipil, Politeknik Tridaya Virtu Morosi, Konawe

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Literatur: Potensi Pemanfaatan Slag Nikel sebagai Material Alternatif Ramah Lingkungan dalam Konstruksi Berkelanjutan Ezra Pasereng Rambak; Ayu Wardani; Mardis Darwis; La Rahman; Raja Agung Hasudungan Simanjutak; Bahdin Ahad Badia; Muhammad Idris
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v10i1.155

Abstract

Industri nikel Indonesia yang berkembang pesat menghasilkan limbah slag nikel dalam jumlah besar yang mencapai 13 juta ton per tahun. Slag nikel sebagai produk samping dari proses pyrometallurgy peleburan feronikel memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai material alternatif ramah lingkungan dalam konstruksi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan slag nikel dalam industri konstruksi melalui studi literatur komprehensif. Metode yang digunakan adalah systematic literature review dengan menganalisis publikasi ilmiah dari tahun 2014-2025 yang membahas aplikasi slag nikel dalam material konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa slag nikel dapat digunakan sebagai pengganti parsial semen Portland dengan kandungan optimum 10-20%, agregat halus pengganti pasir dengan rasio substitusi hingga 50%, dan bahan baku dalam produksi geopolimer. Pemanfaatan slag nikel terbukti meningkatkan kuat tekan beton hingga 15-25%, mengurangi permeabilitas, dan memberikan ketahanan yang baik terhadap lingkungan agresif. Dari aspek lingkungan, penggunaan slag nikel dapat mengurangi emisi CO2 hingga 30% dibandingkan beton konvensional dan mengurangi eksploitasi sumber daya alam. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa slag nikel memiliki potensi yang sangat baik sebagai material alternatif ramah lingkungan dalam konstruksi berkelanjutan, namun masih memerlukan standardisasi dan regulasi yang mendukung implementasinya secara massal.