Viera Rininda Mauli Dinar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Karyawan Salon Viera Rininda Mauli Dinar
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) adalah suatu jenis dermatitis kontak yang timbul akibat kontak dengan bahan maupun alat yang biasa digunakan pada suatu jenis pekerjaan. Salah satunya adalah seorang pekerja salon, yang dalam pekerjaannya sering berkontak langsung dengan berbagai jenis bahan iritan atau alergen yang memiliki tingkat insiden dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) cukup tinggi. Di Inggris, tahun 2007, di mana penyakit kulit peringkat tiga teratas diduduki oleh penata rambut. Di Cina, tahun 2006, dari semua DKAK pada penata rambut, prevalensi DKI sebesar 83% dan DKA sebesar 44%. Di North Bavaria, penata rambut merupakan pekerjaan dengan nilai incidence rate tertinggi. Beberapa penelitian menunjukan bahwa faktor faktor seperti suhu, kelembapan, usia, jenis kelamin, lama kontak dan bahan kimiamempengaruhi kejadian DKAK pada karyawan salon. [J Agromed Unila 2015; 2(2):156-160]Kata kunci: dermatitis kontak, karyawan salon, penyakit akibat kerj
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Karyawan Salon di Kelurahan Pahoman Hanna Mutiara; Ety Apriliana; Fitria Saftarina; Viera Rininda Mauli Dinar
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) adalah suatu jenis dermatitis akibat kontak dengan bahan maupun alat yang biasa digunakan pada suatu jenis pekerjaan. Salah satunya pada seorang pekerja salon yang dalam pekerjaannya sering berkontak langsung dengan berbagai jenis bahan iritan atau alergen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian DKAK pada karyawan salon. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan subjek 46 orang karyawan salon dari 3 salon yang berada di Kelurahan Pahoman, Bandar Lampung. Teknik analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan 58,7% karyawan salon mengalami dermatitis. Faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dalam penelitian adalah DKAK dengan lama kontak (p value = 0,001), masa kerja (p value = 0,001), riwayat penyakit kulit (p value = 0,035), penggunaan alat pelindung diri (APD) (p value = 0,001), dan personal hygiene (p value = 0,001). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan terhadap kejadian DKAK pada karyawan salon adalah masa kerja (OR = 70,491). Disimpulkan bahwa pada penelitian ini, variabel yang dominan terhadap terjadinyaDKAK pada karyawan salon di kelurahan pohaman Bandar lampung adalah masa kerja.Kata kunci: dermatitis kontak, karyawan salon, penyakit akibat kerja.