Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manfaat Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum) terhadap Gambaran Histopatologis Sel Otot Jantung Tikus Wistar Jantan Akibat Pemakaian Minyak Goreng Berulang Fathia Sabila Umar
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 4 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan minyak goreng di masyarakat saat ini semakin meningkat. Minyak goreng yang digunakan secara berulang mengandung zat radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Kebiasaan mengkonsumsi lemak pada minyak goreng bekas dapat mengakibatkan banyaknya penyakit yang timbul. Kerusakan pada sel otot jantung merupakan salah satu dampakakibat penggunaan minyak goreng berulang yang berlebihan. Konsumsi lemak yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan sel menjadi nekrosis. Kemangi merupakan tumbuhan yang memiliki antioksidan yang dan dapat menangkal radikal bebas sehingga ekstrak daun kemangi dapat menjadi protektor bagi sel otot jantung. Daun kemangi (Ocimumsanctum) mengandung asam askorbat, β-karoten, β-sitosterol, eugenol, asam palmitat, dan tannin berguna sebagai penangkal radikal bebas di dalam tubuh akibat konsumsi minyak goreng berulang. [J Agromed Unila 2015; 2(4):425-429]Kata kunci: ekstrak daun kemangi, minyak goreng, minyak goreng bekas
Sindrom Ekstra Piramidal pada Laki-Laki 29 Tahun dengan Skizofrenia Paranoid Khairun Nisa Berawi; Fathia Sabila Umar
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia paranoid merupakan suatu gangguan jiwa dengan gambaran klinis di dominasi oleh waham-waham yang secara relatif stabil, sering kali bersifat paranoid, biasanya disertai oleh halusinasi-halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan-gangguan persepsi. Gejala Sindrom Ektrapiramidal merupakan efek samping yang sering terjadi padapemberian obat antipsikotik. Tn. A 29 tahun sering mengamuk tanpa alasan yang jelas dan sering mendengar suara-suara. Pada status psikiatrikus diperoleh mood disforik, afek terbatas, keserasian appropriate, fungsi kognitif mengenai orientasi waktu dan orang baik, konsentrasi baik, daya ingat jangka pendek dan jangka panjang baik, gangguan persepsi ditemukan halusinasi audiotorik, visual, dan olfaktorik, gangguan pikiran ditemukan waham rujukan dan waham bizarre, daya nilai sosial dan uji daya nilai terganggu, tilikan terganggu derajat 1, taraf dapat dipercaya. Kemudian pasien ini dilakukan penatalaksanaan dengan medikamentosa berupa risperidone 2x3 mg, trihexyphenidyl 2x3 mg, chlorpromazine 1x25 mg. Psikoterapi edukasi dan psikoterapi suportif terhadap pasien dan keluarga, rehabilitasi sesuai bakat dan minat pasien.Diagnosa sindrom ekstra piramidal pada Tn.A 29 tahun dengan skizofrenia paranoid telah ditegakkan disertai halusinasi audiotorik, visual, olfaktori, waham rujukan dan waham bizarre. Stresor psikososial pada pasien ini adalah masalah keluarga.Kata kunci: halusinasi audiotorik, sindrom ekstrapiramidal, skizofrenia paranoid, waham bizarre