Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bakteruria Asimptomatik pada Kehamilan Hanarisha Putri Azkia; Khairunissa Berawi
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 4 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteriuria asimptomatik merupakan infeksi yang sering ditemukan pada wanita selama masa kehamilan. Bakteriuria asimptomatik atau infeksi saluran kemih asimptomatik dinyatakan positif ketika ditemukan bakteri secara bermakna pada urin wanita hamil tanpa disertai gejala infeksi saluran kemih. Adanya perubahan hormonal dan struktur saluran kemihmerupakan salah satu faktor predisposisi yang penting. Perubahan tersebut memudahkan terjadinya kolonisasi bakteri pada saluran kemih wanita hamil. Bakteri utama yang menjadi penyebab bakteriuria asimptomatik pada wanita hamil adalah bakteri E.coli. Meskipun prevalensi bakteriuria asimptomatik pada wanita hamil dan wanita yang tidak hamil hampir sama, namun wanita hamil memiliki risiko komplikasi yang lebih besar dibanding wanita yang tidak hamil. Komplikasi tersebut tidak hanya membahayakan ibu namun juga janin yang dikandungnya. Sehingga dibutuhkan deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk kasus bakteriuria asimptomatis pada wanita hamil demi menghindari kemungkinan komplikasi yang akan berdampak buruk bagi ibu dan janinnya. [J Agormed Unila 2015; 2(4):433-439]Kata kunci: bakteriuria asimptomatis, diagnosis, etiologi, kehamilan, komplikasi
Efektivitas Buah Tomat sebagai Penghambat Kerusakan Hepar Akibat Boraks Andika Yusuf Ramadhan; Khairunissa Berawi
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 3 (2015): JURNAL AGROMEDICINE
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengguna bahan additive pada makanan masih sering dilakukan oleh penjual makanan baik berupa jajanan sekolah, jajanan pasar atau pedagang makanan di pasar. Tujuan penggunaannya pun berbeda-beda baik sebagai penguat rasa, pewarna makanan, serta mengawetkan makanan. Pedagang Jajanan Sekolah (PJAS) merupakan produsen yang paling banyak menggunakan bahan additive. Bahan additive yang paling banyak digunakan sendiri adalah formalin, borax, rhodamin B, methanyl yellow, dan benzoat. Pada kelompok makanan utama didapat 9,74% dari total keseluruhan sampel mengandung boraks. Boraks merupakan bahan additive yang penggunaannya terbatas pada pembersih ruangan, antimikroba ruangan dan lain lain. Uji toksikologi sendiri telah dilakukan untuk melihat efek samping dari terkonsumsinya boraks seperti nekrosisliver, acute kidney injury, gangguan neurologis, genotoxicity, nephrotoxicity dan gangguan fungsi testis. Tomat merupakan suatu jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari terjadinya peningkatan konsumsi dan produksi tomat dari tahun 2012 hingga 2013. Tomat sendiri memiliki kandungan yang penting bagi tubuh manusia.Kandungan tersebut terdiri atas lycopen, flavonoid, lutein dan isoflavon. Senyawa-senyawa tersebut sudah terbukti memiliki efek antioksidan yang dapat bereaksi dengan hasil metabolisme senyawa boraks yaitu boron. Boron yang terakumulasi di dalam hati akan menyebabkan reaksi oksidatif dan meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuhkhususnya di hati. Senyawa likopen, flavonoid, lutein dan isoflavon berperan dengan mereduksi jumlah reactive oxygen species (ROS) yang ditimbulkan oleh metabolisme senyawa boron. [J Agromed Unila 2015; 2(3):284-289]Kata kunci: boraks, tomat, kerusakan hepar, xenobiotics, stress oksidatif