Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Batu Bara Silvi Qiro'atul Aini
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 4 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Debu merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran diameter 0,1-50 μm atau lebih. Kadar debu yang berada diatas Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu diatas 0,15 mg/m3 untuk waktu 8 jam dapat menimbulkan berbagai penyakit. Partikel debu dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, ingesti dan penetrasi kulit. Paparan debu dapat menimbulkan penurunan kapasitas vital paru. Kapasitas vital paru sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi, atau jumlah maksimal udara yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru dengan sekuat-kuatnya setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkan dengan maksimal ±4.600 ml. Kapasitas vital paru dapat diukur dengan menggunakan spirometri. Selain paparan debu, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhigangguan fungsi paru. Faktor tersebut meliputi usia, masa kerja, perilaku penggunaan alat pelindung diri, riwayat penyakit, jenis kelamin, kebiasaan olahraga, status gizi dan kebiasaan merokok. [J Agromed 2015; 2(4):493-499]Kata kunci: debu, kapasitas vital, pekerja batu bara
Hubungan Karakteristik Individu dengan Nilai Kapasitas Vital Paru Pekerja di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Tarahan Lampung Silvi Qiro'atul Aini; Fitria Saftarina
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat beberapa bahaya potensial kesehatan dan keselamatan kerja (K3), yang menimbulkan risiko dampak panjang pada kesehatan. Debu yang terhirup oleh tenaga kerja dapat menimbulkan penurunan kapasitas vital paru. Nilai kapasitas vital paru seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh konsentrasi paparan debu yang diterima saja, hal itu juga dipengaruhi oleh karakteristik yang terdapat pada individu pekerja. Jenis penelitian ini  adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung dari bulan November 2015-Januari 2016. Subjek penelitian sebanyak 181 orang dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu umur, status gizi, kebiasaan olahraga dan paparan debu sedangkan kapasitas vital paru sebagai variable terikat. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-square. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, observasi dan pengukuran debu dan kapasitas vital paru. Dari 181 responden, 59,1% responden memiliki gangguan kapasitas vital paru. 70,2% responden berusia lebih dari 30 tahun, 52,5% memiliki gizi yang tidak normal dan 79,6% responden tidak berolahraga. Terdapat hubungan antara umur, status gizi, dan kebiasaan olahraga dengan kapasitas vital paru dengan nilai p value adalah (0,000). Terdapat hubungan antara umur, status gizi, dan kebiasaan olahraga dengan nilai kapasitas vital paru pekerja di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Tarahan Lampung.Kata Kunci : debu, kapasitas vital paru, , olahraga, status gizi, umur.