Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Asupan Asam Folat Serum Maternal terhadap Kejadian Preeklampsia Berat Amri Yusuf
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 3 (2015): JURNAL AGROMEDICINE
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu penyebab utama dari tingginya kematian maternal dan perinatal. Kasus preeklampsia terjadi sekitar 30% - 40% menyebabkan kematian ibu dan 30% - 50% menyebabkan kematian perinatal. Preeklampsia berat adalah suatu keadaan dimana didapat peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai dengan adanya proteinuria ≥ +3 pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Penyebab yang pasti dari preeklampsia masih belum diketahui. Menurunnya kadar asam folat serum mempunyai arti penting dalam patogenesis preeklampsia, karena asam folat berperan dalam metabolisme homosistein. Asam folatbertindak sebagai donor metil dalam reaksi remetilasi pada metabolisme homosistein. kelebihan homosistein tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan radikal bebas dan proses otooksidasi yang menghasilkan gugus oksigen reaktif yaitu superoksida dan hidrogen peroksida, dimana keadaan ini menyebabkan terjadinya kerusakan sel endotel, yang merupakan titik sentral munculnya gejala dan tanda klinik preeklampsia berat, yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria. [J Agromed Unila 2015; 2(3):272-277]Kata kunci: asam folat, homosistein, preeklampsia, proteinuria
Penatalaksanaan Kehamilan dengan Tuberkulosis Paru Amri Yusuf; Merry Indah Sari
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 02 (2018): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosis dan masih menjadi masalah kesehatan utama dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB. Tuberkulosis di Indonesia menduduki peringkat lima besar dunia bersama India, China, Filipina dan Pakistan. Angka prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2016 adalah 391 per 100.000 penduduk, dimana hampir separuhnya adalah wanita pada usia produktif dan sekitar 1-3% merupakan wanita hamil yang menderita TB. Selama kehamilan dapat terjadi transmisi basil TB ke janin, biasanya terjadi secara limfatik, hematogen atau secara langsung. Diagnosis klinis TB pada kehamilan lebih sulit karena gejala yang muncul seperti kelelahan, sesak nafas, berkeringat, lemas, batuk, dan demam ringan mirip dengan gejala fisiologis kehamilan. World Health Organization sangat merekomendasikan skrining gejala dan pemeriksaan Xpert MTB (Mycobacterium tuberculosis)/RIF (Resistance to Rifampin) untuk mendiagnosis TB pada kehamilan. Pengobatan TB pada kehamilan sama seperti wanita yang tidak hamil. Dalam pengobatan menggunakan OAT (Obat antituberkulosis) seperti isoniazid, rifampisin, atau etambutol harus diperhatikan efek teratogenik pada janin. TB yang tidak diobati atau TB yang diobati terlambat dapat mengarah ke peningkatan morbiditas neonatal, berat lahir rendah, prematuritas, dan peningkatan komplikasi kehamilan, termasuk peningkatan morbiditas ibu, aborsi, perdarahan post partum, komplikasi persalinan, dan pre-eklampsia.Kata kunci: kehamilan, OAT, tuberkulosis paru.