Muhammad Yazid Daradjat
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Hasil Pemeriksaan Darah Tepi Pasien Typhoid Fever Pada Anak. Muhammad Yazid Daradjat; Oktadoni Saputra; Liana Sidharti
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella typhii yang masihmenjadi masalah kesehatan masyarakat, dimana kasusnya tersebar merata di seluruh Indonesia, terutama kelompok usia 319 tahun. Demam tifoid dapat didiagnosis berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan serologis (tes Widal, tes TUBEX, metode EIA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay), metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) dan tes dipstik), uji kultur melalui isolasi bakteri, dan uji molekuler (Polymerase Chain Reaction (PCR)) dapat mendukung diagnosis demam tifoid. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dilakukan pemeriksaan kultur darah. Namun, pemeriksaan kultur darah membutuhkan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya. Pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan murah untuk mengkonfirmasi dugaan tifoid. Pada pasien anak dengan demam tifoid dapat terjadi abnormalitas hasilpemeriksaan darah tepi, terutama anemia, leukopenia, dan trombositopenia. Hal tersebut dikarenakan adanya penekanan pada sumsum tulang belakang yang merupakan salah satu organ utama dalam myelopoiesis oleh endotoksin dari bakteri Salmonella typhii. Salmonella typhi termasuk pada golongan bakteri gram negatif yang dapat menghasilkan endotoksin pada dinding luar yang berupa lipopolisakarida di sumsum tulang yang merupakan organ utama dalam myelopoiesis.Terjadinya endotoksinemia akan merangsang hiperaktivitas vaskular dan pelepasan katekolamin yang menyebabkan nekrosis fokal dan perdarahan, sehingga berakibat penurunan jumlah neutrofil, sel darah merah, hemoglobin, leukosit dan trombosit. Kata Kunci: Tifoid, Pemeriksaan Darah Tepi, Salmonella typhii, Endotoksin, Sumsum Tulang Belakang, Anak.