Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Buzzer Politik di Ruang Publik pada Pilpres 2024 Arnus, Sri; Mamis, Subria; Prio Utomo, Agus
Jurnal Al Nahyan Vol. 2 No. 2 (2025): Al-Nahyan : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islan STAIMAS Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan pada bentuk komunikasi politik salah satunya adalah munculnya fenomena buzzer dalam sebuah kontestasi pemilu khusunya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran buzzer politik di media sosial X/Twitter pada Pilpres 2024, dimana sebagian besar partai politik melakukan manuver untuk menentukan siapa tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Untuk melihat peran buzzer tersebut digunakan Social Network Analisis (SNA) yang dilakukan oleh Drone Emprit. Berdasarkan hasil analisis dari data yang direlease oleh Drone Emprit dapat dijelaskan bahwa peran Buzzer politik sebagai amplifier di media sosial. Buzzer digunakan oleh para tokoh politik dalam membangun isu atau membuat isu menjadi perhatian bagi netizen di media sosial.Peran Buzzer juga digunakan membangun popularitas tokoh. Selain membangun popularitas buzzer juga berperan dalam membangun citra positif tokoh di media sosial dengan mendengungkan hal positif tentang sang tokoh. Apabila ditinjau dari sudut pandang teori kritis yang dikemukakan oleh Cristian Fuchs dalam bukunya Communications and Capitalism pada bagian political communication in the public sphere, peran buzzer politik ini dapat di kategorikan sebagai bentuk komunikasi kapitalis. Dimana pesan-pesan yang disebarkan di media sosial merupakan komoditas yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan pihak tertentu dan juga untuk memperoleh keuntungan secara materi bagi buzzer itu sendiri. Media sosial yang selama ini dianggap sebagai ruang publik yang merupakan ruang debat kritis tidak dapat berperan sebagaimana mestinya diakibatkan oleh adanya amplifikasi oleh buzzer politik terhadap isu-isu yang dibentuk untuk tujuan tertentu.