Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Framing Media Dan Dinamika Opini Publik TerkaitPengungsi Rohingya Di Indonesia: Perspektif UNHCR Dan Otoritas Aceh Dalam Sorotan Kritis Mamis, Subria; Rustan, Ahmad Sultra; Arnus, Sri Hadijah; Basri, Hasan
Wardah Vol 24 No 2 (2023): Wardah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/wardah.v24i2.21384

Abstract

This research analyzes media framing regarding the rejection and acceptance of Rohingya as refugees in Indonesia. The research focuses on the framing of news coverage issued by UNHCR and the Aceh District Government, as well as other media that explicitly voice rejection of the presence of the Rohingya. Content analysis was used as the main approach to investigate how this issue was presented and further explored in the media so that differences in media were observed in depicting this topic. The research results show that UNHCR views the Rohingya as an entity that has the right to be welcomed in Aceh, based on Human Rights principles and the belief that their presence will not exploit conditions in Aceh. On the other hand, the news framing that rejects the presence of the Rohingya comes from justification for Indonesia's non-participation in signing the refugee convention, which is interpreted as the basis that Indonesia is not obliged to accept the Rohingya. The Aceh Regional Revenue and Expenditure Budget allocation for handling the flood disaster strengthens the reasons for rejection, accompanied by firm demands from the Aceh District Government for the Indonesian government to respond to this policy. The urgency of this research lies in the need for an in-depth understanding of the dynamics of media framing which can shape public opinion and influence government policy regarding humanitarian issues in local, regional, and even international contexts.
MENAVIGASI PARADOKS HUKUM ISLAM DALAM JURNALISME DIGITAL: KEBIJAKAN MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN REAKSI WARGANET Mamis, Subria; Kartini
Jurnal Netnografi Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2025): JNK National Accredited Rank. SINTA 5 based on SK KemdiktiSaintek RI No.10/C/C3
Publisher : Communication Science Department - Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/jnk.v4i1.86

Abstract

Penelitian ini menggali pandangan paradoks netizen terhadap isu-isu yang dianggap haram di lanskap media digital. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis wacana, penelitian ini menyoroti kontradiksi antara cara pandang Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tanggapan netizen terhadap isu agama. Temuannya menunjukkan bahwa netizen menyatakan ketidaksetujuannya terhadap disparitas pandangan antara MUI dan dirinya, menekankan pentingnya kebebasan berekspresi, dan mempertanyakan penilaian MUI terhadap tindakan yang dianggap penodaan agama. Menanggapi hal tersebut, MUI menjelaskan, tindakan mereka merupakan upaya menjaga kesucian simbol agama. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai konflik antara kebebasan berekspresi dan perlindungan nilai-nilai agama dalam ranah jurnalisme digital.
Peran Buzzer Politik di Ruang Publik pada Pilpres 2024 Arnus, Sri; Mamis, Subria; Prio Utomo, Agus
Jurnal Al Nahyan Vol. 2 No. 2 (2025): Al-Nahyan : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islan STAIMAS Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan pada bentuk komunikasi politik salah satunya adalah munculnya fenomena buzzer dalam sebuah kontestasi pemilu khusunya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran buzzer politik di media sosial X/Twitter pada Pilpres 2024, dimana sebagian besar partai politik melakukan manuver untuk menentukan siapa tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Untuk melihat peran buzzer tersebut digunakan Social Network Analisis (SNA) yang dilakukan oleh Drone Emprit. Berdasarkan hasil analisis dari data yang direlease oleh Drone Emprit dapat dijelaskan bahwa peran Buzzer politik sebagai amplifier di media sosial. Buzzer digunakan oleh para tokoh politik dalam membangun isu atau membuat isu menjadi perhatian bagi netizen di media sosial.Peran Buzzer juga digunakan membangun popularitas tokoh. Selain membangun popularitas buzzer juga berperan dalam membangun citra positif tokoh di media sosial dengan mendengungkan hal positif tentang sang tokoh. Apabila ditinjau dari sudut pandang teori kritis yang dikemukakan oleh Cristian Fuchs dalam bukunya Communications and Capitalism pada bagian political communication in the public sphere, peran buzzer politik ini dapat di kategorikan sebagai bentuk komunikasi kapitalis. Dimana pesan-pesan yang disebarkan di media sosial merupakan komoditas yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan pihak tertentu dan juga untuk memperoleh keuntungan secara materi bagi buzzer itu sendiri. Media sosial yang selama ini dianggap sebagai ruang publik yang merupakan ruang debat kritis tidak dapat berperan sebagaimana mestinya diakibatkan oleh adanya amplifikasi oleh buzzer politik terhadap isu-isu yang dibentuk untuk tujuan tertentu.