Sekam padi merupakan limbah dari pengelolahan padi yang merupakan biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar alami. Salah satu penghasil padi yang besar adalah Kabupaten Lamongan seperti Dusun Jagul Desa Sendangrejo, yang sebelumnya belum ada pemanfaatan dari sekam padi tersebut dan hanya dibuang begitu saja sekarang dimanfaatkan menjadi briket arang sekam padi. Metode yang digunakan dalam dampingan ini adalah asset based comunity develepment (ABCD). Dalam pendekatan ini menggunakan aset sebagai fokusnya, dengan melihat potensi yang ada di lingkup sebuah desa dan memanfaatkannya. Menggunakan beberapa strategi yaitu discovery (masa lalu), dream (membangun mimpi), design (merencanakan aksi), dan destiny (aksi perubahan). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tumbuhnya kesadaran dalam masyarakat dalam pemanfaatan aset yang dimiliki menjadi potensi yang dapat dikembangkan. Dengan adanya kegiatan ini juga memunculkan solidaritas masyarakat dan antusiasme dalam pengelolahan aset secara berkelanjutan. Rice husks are waste from rice processing and are a biomass that can be used as natural fuel. One of the major rice producers is Lamongan Regency, such as the Jagul Hamlet in Sendangrejo Village, where previously there was no utilization of the rice husks and they were simply discarded. Now, they are being utilized to create rice husk charcoal briquettes. The method employed in this initiative is Asset-Based Community Development (ABCD). This approach focuses on assets, by identifying the potential within a village and harnessing it. It employs several strategies: discovery (past), dream (building dreams), design (planning actions), and destiny (action for change). The results obtained from this research indicate a growing awareness within the community regarding the utilization of their assets as potential for development. This activity has also fostered community solidarity and enthusiasm for sustainable asset management.