Afifaha, Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) dalam menghambat pertumbuhan dan pembentukan biofilm Escherichia coli ATCC 25922 Soegianto, Lisa; Afifaha, Dwi
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 12 No. 2 (2025): October
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v12i2.7561

Abstract

E. coli adalah bakteri Gram negatif yang menjadi faktor utama dalam patogenesis infeksi saluran kemih, infeksi luka diabetes dan infeksi luka pasca operasi karena menghasilkan biofilm. Biofilm merupakan matriks ektraseluler yang dibentuk bakteri dan tersusun dari polisakarida, protein dan DNA ekstraseluler. Pembentukan matriks ini merupakan salah satu penyebab resistensi bakteri pada pengobatan antibiotik karena dapat menghalangi difusi antibiotik atau antimikroba. Namun pembentukan biofilm dapat dikendalikan dengan senyawa antibakteri dibawah kadar hambat minimum. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui potensi ekstrak etanol daun jeruk purut (Citrus hystrix D.C.) sebagai alternatif kombinasi pengobatan dalam menghambat pertumbuhan dan menghambat pembentukan awal struktur biofilm E.coli ATCC 25922. Daun jeruk purut diekstraksi melalui metode maserasi dengan etanol 96%(1:5). Metode microtiter plate assay digunakan dalam uji  aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 3,125 – 50 mg/ml sedangkan uji aktivitas penghambatan biofilm dengan  konsentrasi 2,12– 34 mg/ml  dan pewarna biofilm kristal violet 1%. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun jeruk purut mengonfirmasi adanya senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan saponin. Pengujian menunjukkan hasil Kadar Hambat Minimum 41,28 mg/ml dan Kadar Bunuh Minimum 50,25 mg/ml sedangkan konsentrasi ekstrak  34 mg/ml  menunjukkan penghambatan pembentukan biofilm tertinggi yaitu 92,98% dengan MBIC50 antibiofilm 8,64 mg/ml.