Meningkatnya penumpukan sampah organik rumah tangga di Indonesia menunjukkan perlunya strategi pengelolaan yang berkelanjutan dan bernilai ekonomis. Salah satu inovasi yang berkembang adalah pemanfaatan sampah organik menjadi eco-enzyme melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji proses pembuatan eco-enzyme dari sampah organik serta menganalisis pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif sederhana. Percobaan dilakukan pada tanaman caisim (Brassica rapa var. parachinensis) yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan: kelompok kontrol, kelompok dengan perlakuan M4 komersial, dan kelompok dengan perlakuan eco-enzyme hasil fermentasi kulit buah dan sisa sayuran. Sampel eco-enzyme difermentasi selama dua minggu sebelum diberikan pada tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi selama dua minggu menghasilkan eco-enzyme dengan perubahan karakteristik pH, aroma, dan warna yang menandakan aktivitas mikroba berjalan efektif. Pemberian eco-enzyme selama 14 hari memberikan peningkatan tinggi tanaman dan perkembangan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol, serta menunjukkan efektivitas yang sebanding dengan perlakuan M4. Temuan ini membuktikan bahwa eco-enzyme dapat berfungsi sebagai pupuk cair organik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, produksi eco-enzyme turut berkontribusi dalam mengurangi sampah organik rumah tangga dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap praktik pertanian ramah lingkungan.