Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sufisme Urban dan Kelas Menengah Muslim Indonesia (Analisis Pemikiran Tasawuf Abdullah Gymnastiar dan Emha Ainun Nadjib Ang Rijal Anas; Zainul Muttaqin; Akbar, Akbar
Spiritus: Religious Studies and Education Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Insan Mulia Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59923/spiritus.v3i3.568

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena sufisme urban di Indonesia melalui pemikiran tasawuf Abdullah Gymnastiar dan Emha Ainun Nadjib. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (studi pustaka) dengan metode analisis deskriptif-kritis, kemudian diperkuat dengan pendalaman pemikiran dan metode tasawuf Abdullah Gymnastiar serta Emha Ainun Nadjib. Data dikumpulkan melalui studi literatur terhadap karya dan pemikiran kedua tokoh tersebut serta sumber-sumber lain yang relevan dengan tema sufisme urban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Abdullah Gymnastiar dan Emha Ainun Nadjib memiliki dimensi sufisme dengan basis jamaah yang berasal dari masyarakat urban. Selain itu, metode tasawuf serta media dakwah yang digunakan oleh keduanya untuk menarik jamaah berbeda satu sama lain. Abdullah Gymnastiar menggunakan metode ceramah yang disiarkan melalui televisi dan YouTube, serta kental dengan nuansa budaya Sunda, sedangkan Emha Ainun Nadjib memanfaatkan media YouTube Jamaah Maiyah dengan pendekatan budaya Jawa sebagai sarana dakwahnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori active piety dari Asef Bayat, yang menjelaskan bahwa seseorang berusaha mengekspresikan keislamannya melalui perubahan penampilan, ketulusan dalam beribadah, dan ajakan kepada orang lain untuk mengikuti ajaran Islam sebagaimana yang ia pahami. Kelas menengah Muslim terlibat secara aktif dalam wacana sufisme urban yang diperkenalkan oleh Abdullah Gymnastiar, yang menekankan ketenangan batin melalui metode dzikir, sedangkan wacana sufisme urban yang diperkenalkan oleh Emha Ainun Nadjib juga menekankan ketenangan batin namun diperkaya dengan dimensi sosial dan kultural sesuai konteks jamaahnya. Dalam konteks demokrasi di Indonesia, baik Abdullah Gymnastiar maupun Emha Ainun Nadjib merupakan dua tokoh yang memiliki pengaruh dalam masyarakat Sunda dan Jawa serta memiliki peran dalam membentuk dan memperoleh dukungan politik.